Lihat ke Halaman Asli

Aria Pramesta

Mahasiswa

Ibu Kota Pasundan Tak Pernah Sunyi: Sop Burtok dan Mutu Loka

Diperbarui: 6 Januari 2025   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo Illustration of Bandung. (Sumber: Pinterest.com/Apalaz.studio)

Bumi Pasundan adalah sebuah wilayah di Indonesia yang terletak di Pulau Jawa, dengan ibu kota di Kota Bandung, Jawa Barat. Wilayah ini terdiri dari enam provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Bumi Pasundan merupakan wilayah yang sangat kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alamnya.

Pasundan juga merupakan istilah pandangan hidup masyarakat Sunda yang ada di bagian barat pulau Jawa atau Tatar Sunda. Pasundan merupakan kumpulan pandangan hidup dan filsafat orang sunda yang menjadi pengetahuan kolektif bersama. "Bumi Pasundan Lahir ketika Tuhan sedang Tersenyum" dan Bandung ada di dalamnya.

Kenapa Bandung? Beribu alasan bisa aku sampaikan, entah itu karena cuacanya dan suasananya, tim sepak bolanya, atau karena tempat aku di lahirkan. Bandung selalu berusaha memberikan kesan terbaik dengan apa yang ada di dalamnya. Pada hari Sabtu, 28 Desember 2024, Bandung yang riuh berhasil memberikan rasa bahagia dan tersimpan menjadi sebuah memori.

Sop Burtok di Jalan Riau

Mulanya sore hari dengan hujan rintik-rintik, menuju sebuah tempat makan yang bernama Sop Burtok. Sop Burtok adalah daging sapi dengan kuah kaldu yang hangat diberi kombinasi perasan jeruk nipis dan sambal. Jangan tanya apa itu Burtok, karena percayalah sampai saat ini aku tidak tau apa kepanjangan Burtok. Cukup tau saja bahwa Burtok adalah sebuah makanan yang lezat dan halal.

Sop Burtok berada di beberapa daerah kota Bandung. Saat itu aku mengunjungi tempat yang berada di Jalan Aceh, tepat di depan hotel Aryaduta. Kurang dari satu jam perjalanan, dengan kondisi jalanan Bandung yang padat. Memesan menu yang tersedia, saat itu aku memesan satu setengah porsi sop Burtok, satu porsi sop Burtok, dua nasi, telur pitan, dan sate saikoro.

Sop Burtok memiliki beberapa menu utama dan menu pelengkap, seperti telur pitan dan telur asin, sate kulit, sate saikoro, dan masih ada beberapa lainnya. Memiliki harga terbilang cukup murah untuk sebuah daging sapi asli dengan kuah kaldunya. Hanya dengan sekitar Rp15.000 hingga Rp30.000, kamu bisa menikmati kelezatan sop Burtok yang khas ini.

Ketika sop Burtok tersaji di atas meja, aroma harum dari kaldu sapi langsung menyeruak, membuat perut semakin lapar. Kuahnya bening kecokelatan dengan potongan daging sapi yang tampak lembut dan menggoda. Di sampingnya, jeruk nipis segar dan sambal disiapkan untuk melengkapi cita rasa. Rasa pertama yang menyentuh lidah sungguh memanjakan. Perpaduan rasa gurih, asam, dan pedas menciptakan harmoni yang sempurna. Tidak heran tempat ini selalu ramai oleh pengunjung.

Selain sop Burtok, telur pitan juga menjadi kejutan tersendiri. Telur pitan, yang sering dianggap makanan "unik" oleh sebagian orang, ternyata memiliki rasa yang sangat lembut dengan tekstur seperti agar-agar. Dipadukan dengan kuah sop, rasanya semakin istimewa. Sedangkan sate saikoro, dengan potongan daging sapi berbentuk kubus yang dipanggang sempurna, menjadi hidangan pendamping yang luar biasa.

Menikmati makanan dengan suasana di sekitar Jalan Aceh yang terasa sangat khas Bandung. Hiruk-pikuk kendaraan yang berpadu dengan kesejukan udara Bandung setelah hujan menciptakan suasana yang menggambarkan bahwa inilah Bandung. Sesekali terdengar suara tawa pengunjung lain yang tampaknya juga menikmati makan malam mereka. Bandung selalu menghadirkan hal-hal yang baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline