Lihat ke Halaman Asli

Kembali Bernapas Lega Berkat Plasmacluster

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua orang memutuhan udara yang bersih dan segar untuk paru-parunya. Begitu juga dengan saya. Apalagi hidung -alat ajaib dari Allah untuk memasukkan udara ke paru-paru- saya sangat sensitif terhadap bau-bauan tertentu. Terutama asap rokok.

Saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Kejadian yang nyaris membuat paru-paru saya serasa copot.

Waktu itu saya sedang berkunjung ke rumah seorang teman lama. Kebetulan, ayah teman saya itu sedang menerima beberapa orang tamu di rumahnya. Mereka semua merokok di ruang tamu yang tidak begitu luas. Sebenarnya dari halaman rumahnya saja saya sudah mencium bau tak sedap. Sempat ingin membatalkan niat saya, namun karena sudah terlanjur janji, saya pun menguatkan diri.

Teman saya yang tahu bahwa saya tidak kuat dengan bau asap rokok, langsung mengajak saya ke halaman belakang rumahnya yang teduh karena dipayungi oleh rimbunnya pepohonan. Biasanya saya langsung bisa bernapas lega jika hidung saya mulai membaui udara bersih. Seharusnya udara sejuk di sana bisa memulihkan indra penciuman saya. Ternyata tidak, saya justru semakin kesulitan bernapas. Saya merasa paru-paru saya sudah dipenuhi asap rokok. Napas saya pun mulai tersengal.

Sedikit panik, teman saya langsung mengajak saya ke kamar tidurnya. Sambil menyuruh saya berbaring dengan posisi setengah duduk, teman saya itu menyalakan AC yang saya kira masih baru. Beberapa detik kemudian, udara sejukpun memenuhi kamar tidur. Perlahan tapi pasti saya mulai bisa mengatur napas. Saya menarik napas panjang agar seluruh rongga paru-paru saya mendapatkan udara yang seharusnya. Bersih dan sejuk. Sedikit demi sedikit saya bisa bernapas lega.

Setelah saya merasa lebih baik, saya bertanya perihal AC teman saya itu yang masih nampak baru. Dengan bangga, teman saya menjelaskan bahwa AC miliknya itu memang baru dan unik. Beda dengan AC biasa, katanya. AC yang kini bertengger di kamarnya memiliki kemampuan menghilangkan bau tak sedap dalam sekejap, plus udara yang dihasilkan lebih bersih karena mengandung ion-ion positif yang diperlukan oleh paru-paru kita. Teknologi plasmacluster, namanya. Sebuah inovasi baru untuk membuat ruangan bebas kuman, terutama yang penularannya melalui udara, seperti flu dan batuk.

Saya terheran-heran mendengar penjelasan teman saya yang mirip promosi itu. Saya pikir semua AC punya kemampuan yang sama, yaitu mendinginkan udara sekaligus menyejukkannya. Namun, AC merk Sharp pilik teman saya itu ternyata berbeda. Sejuk dan dinginnya juga berbeda. Jika tak ingat janji pada Ibu untuk pulang tidak terlalu sore, ingin rasanya saya berlama-lama di kamar teman saya itu.

Saya sangat berterima kasih padanya. Melalui AC Plasmcluster miliknya, Allah menyelamatkan saya.

Di rumah, saya mempunyai tanaman lidah mertua yang katanya bisa menghilangkan bau asap rokok. Tapi tentu saja tidak secepat AC milik teman saya itu. Saya ingin memiliki AC luar biasa itu. Semoga suatu hari nanti saya bisa memilikinya. Sehingga saya bisa memberikan udara yang berkualitas bagi keluarga kecil saya. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline