"Berdirilah di atas kaki mu sendiri, janganlah menggantungkan hidup kamu pada orang lain," kalimat ini sungguh menyadarkan kita bahwa pentingnya hidup mandiri. Memang, hakikat manusia adalah makhluk sosial dimana tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, namun bukan berarti menggantungkan hidup kepada orang lain. Setiap manusia memiliki akal sehat untuk dapat berfikir bagaimana cara bertahan hidup, sehingga tidak akan sia-sia karunia Tuhan jika dapat digunakan dengan baik.
Semenjak status darurat Pandemi Covid-19, sistem pembelajaran secara mendadak berubah dari tatap muka menjadi daring, begitupun dengan hubungan kekerabatan dengan sahabat. Sebelumnya, kita dapat bersuka cita bercerita dengan sahabat namun sekarang menjadi jauh karena jarak. Walaupun sudah ada teknologi, namun kesibukan setiap orang yang berbeda membuat kita harus mengerti akan keadaan tersebut. Hal ini juga terjadi dalam mengenal diri sendiri.
Kelas daring membuat kita mengenal siapa diri kita sendiri, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, dan bagaimana cara menghadapi dalam menyelesaikan masalah. Kita tidak bisa bergantung kepada orang lain untuk meminta bantuan atau memaksa kita melakukan sesuatu. Kita memiliki hak untuk memilih dan bertanggungjawab atas hal yang telah dipilih. Adanya kelas daring memaksa kita untuk lebih bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan dan terhadap diri sendiri. Tidak mudah untuk melawan rasa malas, melakukan hal produkitf, dan tetap menjalin komunikasi dengan sahabat.
Oleh karena itu, bagilah waktu kita se-bijaksana mungkin. Atur waktu antara belajar, bercengkrama dengan sahabat, dan self love. Dengan begitu, kita tetap dapat bertanggungjawab kepada diri sendiri dan lingkungan sosial. Memang tidak mudah menyeimbangkan waktu yang kita miliki, namun dengan tekad dan semangat untuk beradaptasi dengan keadaan baru mampu membuat kita bertahan.