Lihat ke Halaman Asli

Perayaan Hujan

Diperbarui: 26 April 2017   04:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiba tiba hujan merajuk, merontai untuk lepas dari pengkuan langit, sementara diantara rintik rintiknya ada senyum mengembang diantara dua hati, senyum yang tak terlihat namun mampu dijelaskan oleh mata. Mata dua insan yang saling tertaut karena apa yang tak mampu dijelaskan oleh logika

Hujan telah sedikit memberi waktu namun tak mampu kau tangkap pesannya, isyarat mata tidak mampu memberi jawaban atas apa dan bagaimana, sedang perayaan hujan segera berlalu tanpa sempat mengalirkan rasa yang bersatu

Arian Dwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline