Perasaan gue lagi kacau, bingung, mungkin stress. Gue butuh saran atau masukan dari sudut pandang perempuan, karena perempuan lach yang mengerti tentang perasaan, tentang isi hati kaumnya, tentang menghadapi bagaimana perasaan jika disakiti, karena perempuan mahluk yang paling sensitive perasaannya dibandingkan kaum pria.
Dan sekarang gue butuh saran dia, karena dialah perempuan yang menurut gue orang yang tepat, dia berpikir tidak memihak, berpikir dari sudut pandang ketiga. Perempuan ini gue panggil “sister” dan dia pun memangggil gue “brother”. Dia sahabat gue yang paling ngertiin gue. Orang yang menurut gue “smart”, pintar dalam menganalisa dan menyelesaikan suatu permasalahan.
Dan inilah obrolan gue sama dia by phone, obrolan strategi main hati, obrolan bagaimana agar perpisahan tidak terlalu menyakitkan, obrolan menyelesaikan suatu permasalahan yang mungkin dianggap nyeleneh, gak dewasa, gak jujur, karena harus cari alasan-alasan yang gak jelas, mungkin strategi ini udah dipake oleh banyak kaum laki-laki, laki-laki bajingan ( termasuk gw kali yach…) dan inilah obrolan yang akhirnya merubah segalanya :
Allow Sist.., lagi dimana ??? ( perasaan gelisah dengan suara rendah )
Hi, bro..lagi dirumah. Gimana kabar loe??
Gw lagi bingung nich, Sist.
Bingung kenapa? Ada sesuatu kah dengan dirimu ( sambil ngajak becanda gitu mencairkan suasana )
Perasaan gue lagi kacau nich. Bener-bener kacau pokoknya, gue bingung cara selesaiinnya.
Kenapa sih loe? Ditanya bingung kenapa malah jawabnya gak jelas gitu. Kenapa Bro.., jelasin ke gue…Wat hepen aya naon, Broo..
Anna,,Sist!!!, kayaknya gue mesti mutusin dia.
Loh..loh..loh…loh ( dengan ekspresi kaget gak jelas ) , kenapa dengan Anna, ada sesuatu kah??