Lihat ke Halaman Asli

…Rasa Cintaku Saat Ini Melebihi Rasa Cintaku yang Pernah Ku Berikan..

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pintu kamar itu tertutup...pintu kamar yang menjadi saksi bisu percakapan kita selama ini. percakapan jiwa...percakapan tubuh...percakapan tentang cinta dan logika.

Aku tak berani masuk...hanya melihat dari luar...hanya melihat dari jauh...karena banyak coretan-coretan didinding yang menjadi catatan...menjadi catatan beberapa kali desahan nafas kita terbuat...terhembus tanpa sengaja...ketika luapan perasaan bergerumul menjadi satu perasaan utuh dan bergelora menebarkan gairah-gairah cinta.

Cara menciummu...cara melumat bibirku...betapa dalamnya...betapa sadarnya aku bahwa kau mencintaiku...

Pelukan eratmu...pelukan eratmu dengan tangan mengalungi leherku...menjadi satu kesatuan jiwa yang utuh..menjadi kesatuan jiwa yang selama ini separuh jiwamu dan separuh jiwaku berkelana dari permainan hati.

Dan kini...

Kamar itu...di cat dengan warna baru...di masuki barang2 baru...dan dihiasi hiasan-hiasan baru...

Semua percakapan itu lama-lama hilang...percakapan tentang cita-cita...percakapan tentang cinta...terhapus oleh warna baru...

Terhapus oleh percakapan-percakapan hati baru...terhapus oleh lumatan-lumatan bibir baru...terhapus oleh pelukan-pelukan erat baru...dan separuh jiwaku dan separuh jiwamu terlepas perlahan-lahan...dan separuh jiwamu perlahan dengan pasti berpaling keseparuh jiwa baru...

...rasa cintaku saat ini melebihi rasa cintaku yang pernah kuberikan..tapi sayang..kau tidak pilih aku....

Dan perlahan pintu kamar itu tertutup...entah sampai kapan...pintu kamar itu terbuka kembali...

...pintu kamar hati...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline