Setiap semester di UNPAR, ada hari hari di mana diadakan sebuah Geladi Hominisasi. Geladi Hominisasi adalah acara di mana mahasiswa UNPAR bisa belajar softskill yang nantinya bisa berguna di kehidupan sehari hari. Saya beruntung dapat kesempatan untuk mengikuti geladi terakhir pada tahun 2022 yang diadakan pada tanggal 4 Desember 2022.
Beberapa hari sebelum saya berpartisipasi di geladi hominisasi yang ke-10, saya mendapat email yang berisi tugas pra geladi. Ada 2 tugas berbeda yang diberikan, dan kedua tersebut bukanlah tugas yang sulit dan memakan banyak waktu. Tugas pertama adalah untuk mendengarkan Indonesia Raya 3 stanza dan menjelaskan syair mana yang menurut kami menarik. Untuk tugas kedua, para peserta geladi diinstruksikan untuk memilih dan menganalisa satu dari 11 film pendek yang diberikan. Saya memilih satu yang berkaitan dengan lingkungan yaitu tentang bagaimana pergantian iklim yang semakin parah membuat pulau pulau di indonesia pelan pelan "tenggelam".
Geladi Hominisasi tahun ini dilakukan secara daring lewat aplikasi Zoom dan kamu diberi instruksi untuk sudah siap di ruang tunggu Zoom pada jam 7:45 pagi karena acara Geladi Hominisasi akan dimulai jam 8 pagi. Setelah acara Geladi Hominisasi yang ke-10 dibuka, kami langsung di pindahkan ke breakout room masing masing bersama kelompok yang sudah dibagi 2 hari sebelum geladi dilaksanakan. Saya ditempatkan di kelompok 1 yang akan membahas hari anti kekerasan terhadap perempuan. Di dalam breakout room, saya dan teman teman dari kelompok 1 berdiskusi tentang topik yang sudah diberikan dan menganalisa topik tersebut dengan SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Setelah kami selesai membahas, kami lansung membagi tugas untuk presentasi. Setelah 30 menit berlalu, kami diberi waktu untuk presentasi. Setelah semua kelompok berpresentasi, perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk menilai kelompok lain maupun kelompoknya sendiri.
Setelah mengikuti semua rangkaian Geladi Hominisasi, saya belajar dan melatih diri untuk berbicara didepan orang orang baru. Selain itu, saya juga belajar untuk menganalisa hal hal dan isu isu nasional dengan menggunakan logika. Kedua hal tersebut akan berguna untuk hari hari saya sebagai mahasiswa UNPAR dan warga negara Indonesia.