Lihat ke Halaman Asli

Analisis Teks Cerita Sejarah

Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest 

 

Struktur Teks Cerita Sejarah:
* Orientasi:
Sejarah Kerajaan Majapahit
Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.

* Komplikasi:
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe. “ Tidak, kita harus lari kemana lagii? Semua sudah terkepung!” Ujar Sora,” Tenang kawan-kawanku, aku punya kenalan di Desa Kudadu, dan kita bisa berlindung disana” Saut Raden Wijaya.

Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.

Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep. "Terimakasih Arya Wiraja karena engkau telah menerima ku untuk berlindung disini." Ucap Raden Wijaya, "Sama-sama Raden Wijaya kami dengan senang hati menerima anda disini." Jawab Arya Wiraja.
* Klimaks:
Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit.

* Resolusi:
Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. "Wahai saudaraku, pindahlah ke daerah ku maka kalian akan sejahtera", ucap Raden Wijaya. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Tentara Mongol tak tahu perubahan politik di tanah Jawa, dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Bersama Raden Wijaya, tentara Mongol di bawah pimpinan panglima perang Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing, menyerang dan membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka angkat kaki dari Jawa.

Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

* Koda:
Majapahit di atas adalah bahwa kegigihan, kecerdikan, dan kemampuan memanfaatkan situasi menjadi kunci penting dalam mencapai keberhasilan. Raden Wijaya menunjukkan keteguhan hati dan kecerdasannya dalam menghadapi berbagai tantangan setelah runtuhnya Singasari. Dengan dukungan para sahabat dan rakyatnya, serta memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol, ia berhasil mendirikan Kerajaan Majapahit yang kelak menjadi kerajaan besar di Nusantara. Amanat ini mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang bijak, strategi yang tepat, dan dukungan dari orang-orang di sekitar untuk mencapai tujuan besar.

Unsur Kebahasaan:
1.Kalimat Bermakna Lampau:
"Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292."
"Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama."
Kata-kata seperti "runtuh," "dinobatkan," menunjukkan bahwa peristiwa tersebut telah terjadi di masa lalu.

2.Konjungsi Temporal:
"Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri..."
"Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit."
Kata-kata seperti "setelah," "pada tanggal," dan "yang bertepatan" menunjukkan urutan waktu dalam cerita sejarah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline