Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Tarian Langit

Diperbarui: 30 Agustus 2018   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemulai sang surya menerangi eloknya tri warna 

Setiap insan terpesona dan bersuka cita dengan turunya tirta membuah fatamorgana

Semerbak harum bunga menggairahkan para kumbang berkelana mencari celah pasangannya

Derap langkah para gembala mengharap tirta melepaskan haus dahaga melegakan jiwa raga

Deru ombak samudra mengulung congkaknya para tengkulak

Hawa sejuk menepuk pundak para penduduk yang sedang duduk mengharap penuhnya priuk

Para duta asik bercengkrama disingasana yang dibangun dari tetesan tirta para penyangga

Para punggawa membawa wadah penuh dengan harta yang di dapat dari para pajak anak negara

Para dhuafa terbelalak mata betapa susahnya mencari kerja padahal sudah bertitel sarjana apalagi SMA

Penguasa dan Para juru bicara dengan mudah berucap terbukanya lapangan kerja ternyata sudah ada para pekerja TKA

Lambaian tangan anggun tri warna meliuk-meliuk dekat para menatap fatamorgana agar tetap semangat 

Beranjak berteriak esok atau lusa agar penguasa tidak lupa para dhuafa yang susah mencari karya nyata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline