[caption id="attachment_89334" align="aligncenter" width="300" caption="gasing modern"][/caption] Cina memang negara hebat berbagai produk inovasi diciptakan atau ditiru dengan kemasan indah bernilai jual. Salah satu bentuk produk inovasi dibidang permainan mungkin belum banyak diketahui anak-anak Indonesia pada umumnya, yaitu" gasing" dalam wujudnya yang baru . Permainan yang tadinya agak sulit dimainkan menjadi sangat mudah. Bagaimana bentuknya? Coba amati yang ada di suatu Mall di Surabaya. Nama baru Ada dua nama lain "Gasing" yang dipakai oleh pabrik pembuatnya yaitu "Hybrid wheel" dan " Beyblade". Perbedaannya pada alat penggerak. Secara rinci penjual tidak bisa menjelaskan lebih detail. Bahan yang digunakan semua dari plastik yang dibuat sangat menarik dan mudah dimainkan. Alat pemutarnya berupa seutas plastik bergerigi panjangnya hanya sejengkal lebih sedikit kira-kira 20 -25 cm. Maka tidak heran permainan ini digandrungi anak-anak. Perhatikan gambar berikut ini bagaimana antusiasnya anak-anak memainkannya di suatu Mall di Surabaya. Suasana ini terekam pada hari Minggu tanggal 6 Februari 2011 di Mall Tunjungan Surabaya.
Gasing tradisional Menurut Wikipedia gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada satu titik . Gasing salah satu permainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi. Bahan dasar pada umumnya dari kayu ada juga dari bambu. Cara memainkannya dengan menggunakan tali yang cukup panjang untuk dililitkan di gasing. Bagi pemula tidak mudah untuk langsung dapat memainkan gasing dengan baik. Bandingkan gasing buatan Cina yang begitu sederhana dan mudahnya memainkan permainan ini. Jenis gasing dibedakan sesuai peruntukannya yaitu : adu bunyi, adu putar dan adu pukul. Yang dibuat Cina hanya untuk adu putar dan adu pukul. Adu bunyi belum terlihat. [caption id="attachment_89341" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu bentuk gasing tradisional. foto upload dari wikipedia"]
[/caption] Permainan melegenda Gasing merupakan salah satu permainan tradisional Nusantara . Berbagai model dan nama diberikan sesuai daerahnya masing-masing. Permainan ini di beberapa daerah tercatat masih dipelihara dengan melaksanakan permainan pada waktu-waktu tertentu . Seperti ; 1. Di Riau rutin menyelenggarakan kompetisi. 2.Bengkulu memainkan gasing ketika merayakan Tahun Baru Islam 1Muharam 3.Di Demak dimainkan ketika pergantian musim hujan ke musim kemarau. Namun menurut pengamatan sudah langka dimainkan oleh anak-anak pada umumnya. Bahkan mungkin banyak yang belum pernah memainkannya dan belum melihat bagaimana bentuknya gasing. Apabila harga permainan yang diproduksi Cina dengan nama baru "Hybrid wheel" dan "Beyblade" menjadi murah ,maka dapat diperkirakan permainan ini akan mewabah di kalangan anak-anak. Sekarang sepertinya masih dimainkan oleh kalangan terbatas karena harganya tidak murah. Harga mainan ini jika dibeli lengkap bisa mencapai lima ratusan ribu. Termurah saja yang hanya berisi satu set alat pemutar dan satu buah "gasing" sudah lebih dari seratus ribu. Tidaklah heran jika Cina berinovasi memberi nama lain dari "gasing" menjadi "hybrid wheel" dan "beyblade" karena di Indonesia juga nama -nama "gasing " bermacam-macam . Nama lain "gasing" menurut daerahnya antara lain sebagai berikut( untuk lengkap gambarnya dapat di lihat :www.flickr.com/photo/355336832NO4/ ): 1.Gasing atau pangkal (Jawa Barat dan DKI) 2.Pukang (Lampung) 3.Apiong (Maluku) 4.Kekehan (Jawa Timur) 5.Paki (Bolang Mongondow Sulawesi Utara) Indonesia masih banyak permainan tradisional jika tidak diperbaharui akan pelan-pelan ditinggalkan anak-anak yang akhirnya tinggal kenangan masa lalu. Dengan kemajuan teknologi terbuka kemungkinan permainan -permainan tersebut ditampilkan dalam bentuk lain dengan tidak meninggalkan ide dasarnya seperti yang dilakukan Cina pada "Gasing". Semoga pemuda-pemudi cerdas yang dimiliki Indonesia dapat menjawab tantangan ini. foto dokumen pribadi diambil dengan Canon digital lxus11015 Februari 2011, Aria8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H