Lihat ke Halaman Asli

Nikah dan Feodalisme dalam Keluarga

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernah dengar kata "nikah??"

pernahkah kita mencoba memaknai apa arti kata "pernikahan??"


Ternyata dalam kehidupan diluar sana, nikah bukanlah proses menyatukan 2 orang yg saling mencintai..

Lebih dalam daripada itu, dari segi kultur, Nikah berarti menyatukan 2 keluarga, menyatukan 2 kultur yg berbeda.. Penyatuan feodalis dengan feodalis..

Dan saya yakin, tiap keluarga selalu berpendapat bahwa ia adalah yg paling benar, keluarga lain sebaiknya mengikutinya..

Tidak mau mengikuti berarti dianggap anti-aturan keluarga.. Lalu terjadilah perselisihan.


Tapi celakanya.. Sungguh ini sebuah celaka yg sangat besar..

Sebuah virus yg diciptakan dari humanisme, kebebasan berpendapat, dan anti-feodalis mencoba menantang sistem seperti ini..

Kasarnya  si virus mengatakan "saya sudah membeli anak anda dengan mahar dan mas kawin, lalu apa urusan anda masih mengatur anak anda dan terutama mengapa anda harus mengatur saya??"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline