Lihat ke Halaman Asli

ARI MUKTIWIBOWO

Guru Bahasa Jawa

Berkarya dari Materi Bahasa Jawa: Sapa Sing Obah Bakale Mamah

Diperbarui: 20 Juni 2023   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa SMKN 1 Sragen, Foto dok. pribadi

Percakapan singkat dengan tiga orang siswa pada saat istirahat memberikan sebuah gambaran nyata tentang kondisi yang mereka hadapi setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagian besar siswa lulusan SMK masih belum menemukan jati diri mereka atau kebingungan ingin melakukan apa setelah lulus. Meskipun sebagian juga ada yang melanjutkan kuliah, namun tidak semuanya memiliki nasip yang beruntung bisa melanjutkan pendidikan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan selepas tamat SMK jika masih merasa bingung.

Saat di SMK tentu saja peserta didik belajar ilmu yang sesuai dengan jurusannya masing-masing dan juga ditambah mata pelajaran umum (normatif dan adaptif). Perlu di ingat-ingat kembali dan direnungkan sejenak dari sekian banyak mata pelajaran yang diberikan tentu saja siswa memiliki skill di dalamnya meskipun masih basic. Skill yang dimiliki tersebut bisa dikembangkan menjadi menghasilkan, salah satunya melalui materi bahasa Jawa.

Pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui PERDA NO 4/2012 tentang PENDIDIKAN dan PERDA NO. 9/2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa menjadikan pembelajaran Bahasa Jawa menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib di sekolah semua jenjang. Adapun materi yang diajarkan pada tingkatan SMA/SMK/MA antara lain adalah aksara Jawa, geguritan, cerkak, novel, sesorah, pambiwara, dan lain sebagainnya.

Sebagai siswa SMK tentunya ketika lulus mereka mempunyai keinginan untuk bisa mendapatkan pekerjaan atau setidaknya bisa memperoleh penghasilan sendiri. Melihat materi yang diajarkan pada mata pelajaran bahasa Jawa tentunya membuka peluang untuk dapat berkarya sebagai alternatif solusi mendapatkan penghasilan.

Dimulai dari materi aksara Jawa, siswa yang mampu membaca dan menulis aksara Jawa dengan benar dapat mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi sebuah produk dengan nilai jual tinggi seperti kaligrafi. Membuat kaligrafi tentunya tidak membutuhkan banyak modal sehingga meringankan siapapun untuk memulai usaha tersebut. Selain kaligrafi, jasa ahli alih aksara juga sangat menjanjikan untuk peluang usaha. Melalui media sosial web atau blog, siapapun dengan mudah dapat mempromosikan jasa yang ditawarkan secara efisien.

Materi ke dua adalah geguritan, geguritan juga bisa menjadi peluang usaha. Apabila selama ini hanya sebatas penikmat dan pembaca kata-kata indah maka sudah saatnya meningkatkan level. Manfaatkan kata-kata tersebut menjadi peluang usaha sehingga bisa menambah penghasilan. Usaha ini bisa jadi sambilan pekerjaan tetap saat ini. Ketika bakat merangkai kata indah menjadi geguritan itu terlihat maka jangan ragu untuk mulai membuat buku sendiri. Mempublikasikan geguritan melalui platform digital seperti Wattpad. geguritan yang bagus pasti akan menarik peminatnya sendiri. Kalau terbukti peminatnya maka konten Wattpad ini bisa dibukukan.

Materi ke tiga adalah cerkak dan novel, menulis cerkak juga lebil simple dan tidak memakan waktu terlalu lama. Hal ini disebabkan jumlah halaman tulisannya lebih sedikit dan idenya yang dikembangkan lebih beragam dibandingkan dengan ragam tulisan lainnya. Selain itu media publikasinya juga lebih luas. Siapapun dapat mengirim hasil tulisannya ke surat kabar, majalah, atau tabloid. Menjadi penulis memang merupakan salah satu jenis profesi yang membutuhkan ketekunan terlebih jika tulisan tersebut berbentuk novel, atau kumpulan cerkak. Profesi sebagai penulis walaupun bisa dijalankan modal dengkul tapi potensi keuntungan lumayan besar. Hebatnya, pekerjaan menulis bisa mendatangkan keuntungan hingga ratusan juta bahkan triliunan rupiah.

Materi ke empat adalah panatacara, menjadi seorang pranatacara/pambiwara itu sebuah keahlian yang sangat potensial, terlebih dalam dunia industri kreatif sastra dan budaya Jawa. Panatacara Jawa sangat dibutuhkan, Kemampuan pranatacara atau MC Jawa merupakan sebuah potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Pastinya selain nguri-nguri budaya dengan adanya skill public speaking melalui seni pranatacara ini berpeluang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Karanganyar dan menambah kreatifitas mereka.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan selepas lulus dari SMK melalui materi bahasa Jawa, gunakan waktu semaksimal mungkin untuk sesuatu yang bermanfaat dan jangan sia-siakan apa yang sudah kamu miliki. Seperti pepatah jawa "sapa sing obah bakale mamah."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline