Lihat ke Halaman Asli

ARI ISWAHYUDI

INFULANCER PSIKOLOGI, EDUCATOR, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

Anak Autis dan Penangganannya

Diperbarui: 10 September 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak dengan gangguan spektrum Autis / Sumber Gambar  : www.bethesda.or.id

Autis merupakan suatu gangguan perkembangan secara menyeluruh yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku (Rahayu, S. M. 2014). 

Kementerian Kesehatan mendefinisikan Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme adalah sebuah gangguan yang terjadi pada sistem  saraf. Dimana gangguan tersebut mempengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku. 

(Wardany dan Apriyanti : 2021) menyatakan  autis merupakan gangguan pada neurologis anak yang terjadi pada masa perkembangan. Gangguan ini yang mengakibatkan anak akan memiliki hambatan pada interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku seperti memiliki respon  yang kaku, terbatas, dan berulang. 

Sementar menurut American Psychiatric Association (2013) dalam DSM-V menyebut gangguan spektrum autis sebagai spektrum gangguan yang dikarakteristikan dengan defisit secara menetap pada komunikasi sosial dan interaksi sosial dalam berbagai konteks kehidupan. 

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa autis merupakan sebuah gangguan perkembangan yang terjadi karena terdapat hambatan pada sistem saraf atau neurologis yang mengakibatkan terjadinya kesulitan anak dalam berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi dan berperilaku. 

Jumlah anak dengan gangguan autis pun setiap tahun juga semakin meningkat. Merujuk data yang disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono, pada laman health.detik.com, menyebutkan bahwa saat ini sekitar 2,4 juta anak Indonesia mengalami gangguan spektrum autisme. 

Sementara itu masih pada laman yang sama, dokter spesialis anak dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH memperkirakan angka kelahiran anak di Indonesia mencapai 4,5 juta per tahun. Dari angka tersebut, 1 di antara 100 anak mengidap autism spectrum disorder (ASD).

Peningkatan jumlah anak dengan gangguan spektrum autis tiap tahunnya ini merupakan sebuah tantangan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. 

Selain itu yang menjadi hal yang tidak kalah penting adalah tentang bagaimana penanganan yang dilakukan pada anak dengan gangguan spektrum autis. 

Apakah autis bisa sembuh ? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline