Lihat ke Halaman Asli

ARI ISWAHYUDI

INFULANCER PSIKOLOGI, EDUCATOR, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

Begini Cara Menumbuhkan Sikap Spiritualitas Pada Anak

Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa dan siswi SD Anak Saleh Kusyuk dalam membaca Dzikir Ratib Al-Attas / Dokumentasi Pribadi

Pendidikan spiritualitas merupakan sebuah upaya untuk membangun jiwa, pribadi diri, watak dan karakter seseorang agar menjadi  ahsan taqwim yaitu manusia berakhlak mulia dan bertaqwa (masrur:2013). Upaya dalam meningkatkan spiritualitas tentu tidak ditingkatkan ketika dewasa saja, akan tetapi sejak dini pun kita perlu untuk mulai menumbuhkan pendidikan spiritualitas pada anak-anak. 

Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang didapat dalam pendidikan spiritualitas salah satunya adalah yang dijelaskan oleh (Suraji dan sastrodihardjo :2021) bahwa pendidikan spiritual mempunyai peranan penting untuk mewujudkan manusia yang berkarakter, yaitu manusia yang dapat mengetahui hakikat penciptaannya, merumuskan tujuan dan maksud hidupnya. Sehingga sangat penting anak-anak mulai diajarkan dalam pendidikan spiritual sejak dini agar menumbuhkan  sikap dan karakter mulia yang memahami akan hakikat dari kehidupannya.

Lantas bagaimana cara menumbuhkan sikap spiritualitas pada anak-anak ?. Salah satu cara dalam menciptakan sikap spiritualitas pada diri anak-anak adalah melalui sekolah. Hal ini dikarenakan fungsi sekolah adalah tempat dalam proses pembentukan karakter, pembentukan proses berfikir, dan pembentukan sikap sosial. 

Peran lingkungan dan warga sekolah sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Contohnya ketika sekolah menciptakan kondisi lingkungan yang baik misalkan cinta lingkungan, cinta tanah air, berkarakter agamis, maka siswa juga akan memiliki karakter yang sama dengan lingkungannya, akan tetapi jika sekolah tersebut memiliki lingkungan yang tidak baik misalkan tidak ramah anak maka siswanya akan terpengaruh dari lingkungan sekolah tersebut. 

Wah, ternyata sangat berpengaruh kondisi lingkungan sekolah terhadap pembentukan karakter siswa. Untuk itu diperlukan lingkungan sekolah yang religius untuk menumbuhkan sikap spiritualitas pada siswa. 

Salah satu cara dalam menumbuhkan sikap spiritualitas adalah dengan merutinkan membaca dzikir di sekolah. Cara inilah yang di lakukan di sekolah kami. SD Anak Saleh Kota Malang merupakan sekolah yang berlatar religius dengan fokus dalam pembentukan karakter anak. Kegiatan dzikir ini selalu kami lakukan pada siswa kelas 6. Hal ini adalah cara untuk menumbuhkan sikap spiritual dengan menggantungkan semua hal kepada Allah SWT. 

Program kelas ini dilakukan sebagai upaya  siswa dalam menghadapi UKD atau ujian kompetensi daerah, serta memohon diberikan kelancaran dalam melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Beberapa hal yang telah kami observasi dan wawancara pada beberapa siswa kami, bahwa mereka mengatakan merasa lebih tenang dan lebih mengenal akan nilai-nilai ketuhanan. 

Dalam praktiknya dalam berdzikir kami bermedia pada dzikir Ratib Al-Attas. Dikutip melalui laman Liputan6.com Ratib Al-Attas merupakan kitab yang disusun oleh Al-imam Al-A'rif Billah Al-Allamah Al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas. Ratib Al-Attas berisi kumpulan dzikir dan doa yang dapat dibaca dengan tujuan agar dapat membentengi umat Islam dari hal-hal yang dapat memalingkan pada ajaran yang menyimpang. 

Beberapa manfaatnya adalah dikabulkan doa kita, diampuni dosa kita, dijauhkan dari marabahaya dan diberikan ketenangan hati dan kemudahan dalam menggapai hajat. Dalam Ratib Al-Attas mengandung dzikir-dzikir yang mengajarkan atas nilai-nilai ketuhanan. Dalam praktikya sebulum pelaksanaan dzikir anak-anak dijelaskan setiap arti dan maksud dari dzikir-dzikir yang mereka baca sehingga anak-anak memahami maksud bacaan dzikir dan meresapi isi kandungan setiap bacaan dzikir. 

Beberapa siswa yang kami wawancarai menjelaskan mereka lebih tenang ketika menghadapi setiap ujian seperti ketika hendak melaksanakan sumatif mereka bahkan berpedoman pada salah satu arti dzikir pada ratib al-attas yaitu lahaula wala quwata illa billah yang artinya tidak ada daya dan upaya selain Allah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline