Lihat ke Halaman Asli

ARI ISWAHYUDI

INFULANCER PSIKOLOGI, EDUCATOR, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

Kenali! Ini 4 Terapi untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Diperbarui: 3 November 2021   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi terapi anak berkebutuhan khusus dengan cara menstimulasi motorik dan sensorik anak. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Kebanyakan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) pasti merasa bingung cara mengatasi anaknya. Namun apakah anak dengan kebutuhan khusus ini dapat hidup normal ?

Jawabnya adalah bisa, anak dengan kebutuhan khusus dapat hidup normal seperti orang pada umumnya ketika mendapatkan treatment atau terapi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karenanya orang tua harus sadar ketika anak-anak mereka mengalami kendala dalam perkembangan mereka, dan ketika dirasa anaknya mengalami kendala dalam perkembangannya maka segeralah berkonsultasi dengan psikolog anak agar kendala anak segera terdiagnosa dan anak segera mendapatkan treatment yang tepat.

Ayah dan bunda perlu tahu bahwa ada beberapa terapi yang biasanya diberikan kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini guna mengurangi kendala mereka, yaitu :

Terapi prilaku, terapi ini biasanya diberikan ketika terdapat perilaku anak yang menyimpang. Seperti anak suka pegang alat kelamin, anak tidak bisa diam, anak sering tantrum, anak menyakiti dirinya dan lain sebagainya. Tujuan dari terapi ini adalah mengurangi perilaku yang menyimpang pada anak dan menggantinya dengan perilaku yang dapat diterima secara sosial.

Terapi wicara. Terapi ini adalah terapi yang diberikan kepada anak yang mengalami gangguan dalam proses bicara mereka. Seperti ketidakjelasan dalam artikulasi, anak suka meracau, anak kesulitan menyusun kalimat yang benar dan lain sebagainya. Biasanya terapis wicara akan memberikan stimulasi-stimulasi pada anak pada area bicaranya seperti membuka dan menutup rahang, latihan monyong, meniup, melafal dan lain sebagainya.

Terapi edukasi, terapi ini biasanya diberikan pada anak berkebutuhan khusus yang telah bersekolah. Terapi ini bertujuan untuk membantu anak dibidang akademiknya dengan cara mencari tahu kesulitan anak dan mengajarkan konsep dasar pada anak tersebut. Biasanya anak dengan kesulitan berhitung, menulis kalimat dan membaca memerlukan terapi edukasi ini agar kemampuan akademik mereka menjadi lebih baik.

Terapi okupasi, terapi ini diberikan pada anak yang mengalami kendala pada kinerja okupasional atau kesulitan melakukan aktivitas yang bermakna. Seperti mengancing baju, menulis, berjalan dengan baik, berlari, melempar dan lain sebagainya. Dalam terapi okupasi terdapat metode terapi sensori integrasi. 

Hal ini dikarenakan sensori integrasi sangat berkaitan erat dengan kegiatan okupasioanal. Metode terapi sensori integrasi ini digunakan ketika anak mempunyai masalah pada sensori integrasi atau pemrosesan sensori mereka. Dalam terapi ini, anak akan dihadapkan pada stimulus sensorik secara berulang dan intens sesuai dengan permasalahan sensori yang diderita anak.

Ayah dan bunda, dalam memaksimalkan kemampuan anak berkebutuhan khusus ini tidak hanya dilakukan di tempat-tempat terapi. Namun, ayah dan bunda juga bisa memberikan stimulasi di rumah agar perkembangan kemampuan anak menjadi maksimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline