Lihat ke Halaman Asli

Ari Safina

Karyawan Honorer

Penantian Lama Ini, Akhirnya Terbayar Kontan, Bye Bye Skripsay

Diperbarui: 30 Mei 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kampusholic.blogspot.com

Hari ini aku telah dinyatakan menyelesaikan sidang pendadaran gelar sarjanaku. Sesungguhnya itu memang hal baru yang aku rasakan dan merupakan ketakutan terbesar yang sejak dulu membayangiku.

Surat tugas pendadaranku telah hadir 6 hari sebelum sidangku berlangsung. Sejujurnya aku juga masih trauma dengan sidang proposalku satu tahun yang lalu. Saat itu proposalku memang dalam keadaan yang masih penuh dengan kecacatan atau kekurangan. Kesalahan yang mungkin tidak bisa aku pungkiri lagi karena kurangnya pemahamanku akan proposal skripsiku. Aku ingat betul kala itu, betapa penuh otak ini dalam menerima informasi, pertanyaan dan saran yang disampaikan oleh dosen pembimbing dan penguji. Jelas saja bukannya malah paham, tapi semua informasi yang masuk malah saling bertabrakan dan mengakibatkan aku menjadi gelagapan hingga setengah hilang kesadaran atau linglung.

Benar benar sebuah momen dimana rasanya dunia berhenti atau berjalan begitu lambat saat aku tidak bisa menjelaskan jawaban dari pertanyaan penguji. Sebuah moment yang sangat amat krik krik, kering dan sunyi. Untung saja saat itu masih dunia online, setidaknya aku masih bisa menggunakan alasan jaringan lemot untuk beberapa kali menghindari kebodohanku dalam menjawab pertanyaan. Sejujurnya, moment itu pasti akan selalu membekas dalam ingatan. Ya, cukup menarik diingat tapi bukan untuk diulang pastinya.

Nah, karena pengalaman yang sangat tidak pantas diulang itu, aku memutuskan untuk lebih mempersiapkan diri untuk sidang pendadaran ini. Siapa sih, manusia yang mau mengulang kesalahan yang sama dua kali.

Oke lanjut, jadi aku menerima surat tugas pada tanggal 23 Mei. Ahhh baru saja kusadari, ternyata angka tanggalnya cukup cantik.. hahaha... oke lanjut..

Setelah menerima surat tugas aku mulai mempersiapkan bahan presentasiku. Sejujurnya sebelum surat tugas datang, aku juga sudah mencoba membuatnya beberapa slide namun masih jauh dari kata selasai. Mungkin butuh 2 hari sampai aku yakin bahwa aku akan menggunakan semua bahan itu untuk dipresentasikan besok. Tanggal 24 Mei, aku juga mulai mengirimkan naskahku pada dosen pembimbing dan pengujiku. Tentu saja, aku tak lupa untuk menawarkan apakah beliau semua akan menggunakan softfile atau hardfile. Saat itu, salah satu pengujiku meminta agar diberikan hardfile dan 2 lainnya cukup hanya menggunakan softfile. Aku mempersiapkan diri memperbaiki naskah dengan melampirkan surat tugasku, kemudian aku kirimkan lewat email kepada beliau. Untuk hardfile tentu saja apalagi kalo tidak pergi ke tukang fotokopi untuk print copy biar hemat, dan langsung cusss ke kampus menyerahkannya kepada penguji agar bisa dibaca terlebih dahulu sebelum sidang dilakukan. Oke, sepertinya kisah keadministrasian cukup sampai disitu, ahhh tambah satu lagi, jangan lupa cetak juga berita acara kegiatan pendadaran atau sidang.

Selanjutnya yang paling utama adalah mempersiapkan diri dalam penyampaian presentasi. Aku mengubah dinding kamarku menjadi papan presentasi yang luas. Karena ingin menyerupai kondisi saat sidang, aku cetak materi presentasiku dan mulai aku tempel di dinding. Yap, setiap akan tidur, duduk, lewat, nonton drakor, aku pasti akan terngiang ngiang dengan materi yang akan aku sampaikan. Selain itu, aku juga membiasakan diri untuk mempresentasikannya secara berulang ulang kali. Aku mencoba mengatur intonasi, wajah, kejelasan, posisi dan lain lain. Setidaknya dengan aku menguasai presentasiku, aku tidak akan segugup itu nantinya. Aku melakukan treatment itu setiap malam, dimana aku telah menyelesaikan semua aktivitas dan kesibukanku di siang hari. Aku juga menandai disetiap sub bab pada skripsiku dengan sticky note. Setidaknya, ini akan memudahkanku saat mencari jawaban jika ada pertanyaan dari penguji nantinya. Mempelajari isinya, ya sudah pasti iya. Tidak mungkin kita akan berperang tanpa membawa amunisi yang lengkap. Tahap akhir dari segalanya adalah berpasrah dan bertawakal pada yang maha kuasa. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, kita harus tetap melewatinya.

Hingga akhirnya, hari yang ditunggu tiba, saat itu masih jam 07.00. Aku akan melakukan sidang pukul 09.00. Aku mulai mempersiapkan diri untuk pergi ke kampus. Ingat lebih baik menunggu, daripada ditunggu. Lebih baik sisa waktu dari pada terburu buru. Setelah sarapan, aku langsung berpamitan dan mengendarai sepeda motorku untuk menuju kampus. Aku mengajak salah satu temanku untuk menemaniku. Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya aku sampai di kampus. Aku langsung menuju ke ruang sidangku. Aku mulai mempersiapkan laptop dan proyektor untuk presentasi.

Dwarrr..... celaka.... Aku baru sadar laptopku tidak bisa langsung di sambung hdmi.

Aku lupa meminjam hdmi dari temanku. Kemudian aku turun ke bagian tata usaha fakultas untuk menanyakan apakah mereka mempunyai kabel sambungan hdmi. Dan yap, ternyata ada dan memang diperpinjamkan. Aku naik lagi ke lantai dua membawa kabel hdmi di tanganku. Temanku yang menemaniku sedang menunggu sembari membantu memperbaiki lensa proyektor masih terlihat buram. Sesampainya diruangan, aku mencoba menyambungkan dengan kabel hdmi yang kupinjam di TU.

Ehhh ehhhhh... lha kok tidak ada sinyalll.... Lahhh lahhhh... siapa ini yang salah... kabel proyektor, kabel hdmi, atau malah laptopku sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline