Lihat ke Halaman Asli

Love is Complicated (mantan-teman-pacar-selingkuhan)

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1353384062755626911

“When you question me for a simple answer. I don't kn0w what to say” (Celine Dion-The Way It Is)

* My ex-boy; beb, udah bobo belum? Have a nice dream ya! Aku akan slalu mimpiin kamu, walau aku gak pernah hadir dalam mimpimu lagi

Satu pesan baru dari sang mantan pacarnya, Andrew. Setidaknya mereka cukup dewasa dalam bertindak, walaupun hubungan cinta mereka telah berakhir namun silaturahmi harus tetap terjalin kan! (Hadeeeeeeeh)
* My best friend; Hai bodoh kemana lu? tuh mantan, pacar n selingkuhanmu pada complain. Kenapa kamu kasih nomer telponku ke mereka? Jangan libatkan aku dalam hubunganmu bodoh. Bales sms mereka, angkat telfon mereka dan temui mereka satu per satu. Mereka pada demo ke Gue nih.
Satu pesan baru dari sahabat terbaiknya, Ben. Dia cowok yang selalu ada untuk Elise, kapan pun dan di mana pun, selalu datang mengulurkan tangan ketika Elise berada zona galaunya, bukan hanya menjadi pendengar setia tapi bisa menjadi seorang penasehat yang baik. (so sweeeeeet)
* My love; sayang, lagi apa? seharian ini kerjaan aku cuma mikirin kamu.
Satu pesan baru lagi dari pacarnya, Charlie. Orang yang telah menemani hidup Elise dan mewarnai kisah cintanya selama kurang lebih 3 tahun lamanya. Hubungannya terbilang baik-baik saja, jarang terjadi pertengkaran hebat karena mereka saling percaya satu sama lain. (cieeeeeeeee)
* My affair; kamu lagi apa cantik? pasti lagi jalan sama pacarmu ya? aku cemburu.
Satu pesan baru lagi dari selingkuhannya, Danis. Orang yang belum lama ini telah mengusik hatinya, berputar-putar dalam pikirannya dan sulit sekali di delete dari memori otaknya. Dia sangat memikat. (Aseeeek)

Satu persatu pesan baru bermunculan menghiasi ponsel elise. “Argh... Love is complicated.” Elise membanting ponselnya ke kasur, dia pun ikut membenamkan badannya dan tertidur lelap tanpa ada satu pun sms yang ia balas. *** Jam telah menunjukan pukul duabelas lewat tiga puluh menit, beberapa rekan kerjanya telah meninggalkan meja dan komputernya untuk pergi makan siang dan istirahat. Namun berbeda dengan Elise, “Elise, makan siang dulu yuk!” ajak salah satu rekannya. “Duluan saja, lagi tanggung,” “Oke, kita duluan.” Ia masih duduk manis di depan mejanya, berkutak dengan komputernya, sibuk mengedit  naskah. Ini merupakan pekerjaan baru baginya, ia memilih mengundurkan diri sebagai sekertaris di perusahaan asing dan memilih bekerja sebagai editor dengan alasan ingin mendapatkan pengalaman baru. Elise memang semangat sekali bekerja, nafsu makannya mendadak surut bahkan jam istirahat pun kerap ia pakai untuk tetap melanjutkan kerja. Tiba-tiba ponselnya berdering, “Beb, uda makan siang?” tanya cowok di sebrang sana dengan suara hangat. “Belum, lagi malas makan,” jawab Elise pada sang penelpon, dialah mantannya,  Andrew. “Lho, kamu ini kebisaan susah banget makan, kalau sudah sakit baru tau.” “Hehe,, lagi diet.” “Diet apa? Aku tunggu di tempat biasa ya, itu juga kalau kamu nggak makan sama pacarmu, ntar aku suapin deh.” “Sorry, aku nggak bisa makan siang di luar, kerjaanku banyak, kayaknya aku makan di kantin kantor aja, kapan-kapan ya.” Elise berusaha merangkai kata untuk menolak secara halus tawaran mantannya itu. “Oke beb,” jawabnya santai, tanpa menyiratkan nada kekecewaan. Ribet juga punya mantan yang masih perhatian, mana porsinya melebihi pacar sendiri lagi.

13533866481433936133

Tak beberapa detik kemudian, ponselnya kembali berbunyi. “Sayang, sudah makan siang?” tanya Charlie pemilik suara di sebrang sana. “Belum, lagi nanggung ngedit naskah nih.” “Oh, jangan lupa makan ya, terserah mau makan sama mantan kamu atau sama selingkuhan kamu, yang penting kamu makan yang banyak, biar gak sakit. Maaf aku gak bisa nemenin kamu lunch, soalnya aku mau jemput adiku ” ucapnya panjang lebar. “Ok, sayang gak apa-apa, hati-hati di jalan ya, love you,” “Love you too sayang. Nanti pulang aku jemput, kamu sms ya!” Sungguh pacar yang sangat pengertian, mana ada cowok yang membiarkan ceweknya makan siang bareng mantan atau selingkuhannya, Cuma kamu Charlie!

135338671017748635

“Ehm, masih sibuk?” tiba-tiba suara bosnya sendikit mengejutkan Elise. “Eh.. ya begitulah, ngedit tulisan orang lebih susah dari pada nulis sendiri.” “Sabar, di bawa nyantai aja. Ya udah makan dulu, nanti lanjut lagi,” saran Danis. “Hm, boleh.” Akhirnya mereka pun memutuskan untuk makan bersama di kantin kantor.

"Maafkan aku sayang, saja pesona lelaki yang berada di hadapanku sungguh tak mampu kuhindarkan."

“Eh, sms pacarmu dulu sana, bilang kamu udah makan siang gitu, nanti dia nungguin kamu.” “Dia udah sms tadi, gak bisa nemenin makan siang soalnya mau jemput adiknya.” Selingkuhan itu lebih ngerti bagaimana memposisikan diri, mereka nggak pernah protes soal mantan, teman atau pacar si ceweknya.

13533867651561584321

“Oh” “Oh iya, nanti aku antar kamu pulang ya!” tambah Danis. “Hm, pacarku nanti jemput Pak.” “Oh, ya sudah lain kai saja, jangan panggil Pak kalau lagi di luar panggila Danis saja,” ucapnya dengan nada yang agak kecewa. “Oh, iya Danis.” Drttttt...drtttt, ponselnya bergetar, satu sms masuk dari sahabatnya, Ben. (Hai, nona manis, lagi lunch sama siapa? Pulang kerja jangan lupa mampir ke rumahku, aku kangen nyubit pipimu, sudah dua hari kau absent tak mapir ke rumahku, aku pengen dengar curhatanmu, jangan lupa bawakan roti bakar spesial untukku.)

13533886141619543930

13533833051769357429

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline