Lihat ke Halaman Asli

Pembatasan Tiket ? ,Masak Sihhhhhhh

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331521270878253389

PT KAI telah memberlakukan tiket dengan kapasitas yang sudah ditentukan sesuai dengan keretanya , yaitu tiket tempat duduk dan tiket tanpa tempat duduk  sejak usai lebaran tahun kemarin, Lalu bagaimanakah pemberlakuannya di masyarakat ?

Pada Kereta Eksekutif dan Bisnis , tentunya hal ini tidak akan ada masalah , namun , pada kelas ekonomi , bahkan tiket harus di pesan jauh - jauh hari sebelum keberangkatan , semisal sekarang adalah dapat dipesan sejak 90 hari sebelum keberangkatan untuk tiket Ekonomi jarak jauh , namun tidak berlaku bagi tiket lokal . Pada kereta api lokal , tiket hanya dapat dibeli ketika hari keberangkatan , al hasil cara - cara licik pun mulai bermunculan , mulai dari penumpang gelap yang membayar tiket di atas kereta sampai penumpang yang rela naik di atas atap kereta , tentunya pembatasan ini akan sangat merugikan PT KAI , PT KAI seharusnya menambah gerbong terlebih dahulu sebelum menjalankan kebijakan pembatasan kereta ,

Namun jika tiket dibatasi , otomatis Jumlah pendapatan pun semakin menurun , lalu bagaimana caranya PT KAI menambah gerbong jika Pemasukan Menurun ... . . . .????

Kemarin saya berkesempatan untuk naik kereta Api Dhoho ( Tujuan Surabaya - Blitar ) biasanya kereta api dhoho sangat tertib daripada KRD ( Tujuan Surabaya Kertosono ) , di kereta api Dhoho , sepertinya kelebihan muatan sehingga banyak yang naik di atap kereta sehingga membahayakan penumpangnya.

Hal ini kemungkinan terjadi setiap sabtu sore untuk arah ke blitar , selain itu kereta api dhoho biasanya tertib aman dan terkendali ,

13315216691949546291

andaikan kereta api arek surokerto berjalan pasti saya tak akan kesusahan seperti ini :-(

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline