...menengok liga paling professional di Asia Tenggara. Bagaimana klub papan tengah punbisa meraup keuntungan yang menggiurkan. Mungkinkah kita seperti mereka?
BELAJAR DARI CHAINAT FC
Hari ini (4 Mei 2011) saya berkunjung ke Stadion KhaoPlong, Chainat FC. Salah satu klub papan tengah Thailand Premier League. Chainat FC ini terbilang klub kecil, baru terbentuk tahun 2009 lalu.
JUMLAH PENONTON LIGA THAILAND
Di jeda pertandingan sebelum babak kedua di mulai, di Electric Board muncul jumlah penonton yang datang pada match day 11 itu. Announcer pertandingan mengumumkan bahwa ada sekitar 5500 penonton yang datang, saya lupa jumlah pastinya, dan yang unik lagi, selain jumlah penonton, ternyata disetiap pertandingan juga disebutkan kalkulasi pendapatan klub hari itu dari keuntungan penjualan tiket. Jumlah yang didapat pada match day itu sekitar 550.000 Bath, lagi saya lupa berapa nilai pastinya, tapi berkisar apa yang saya sebutkan diatas.
TIKET PERTANDINGAN LIGA THAILAND MAHAL ?
Dari beberapa stadion yang sudah saya kunjungi, rata-rata tiket harganya sekitar 100 Bath - 200 Bath, dari kelas supporter hingga tribun Timur dan Utara. Khusus untuk VIP, harganya bisa sampai 500 Bath - 1000 Bath. Disebut VIP di Liga Thailand dikarenakan penonton yang memesan tiket VIP bakal mendapatkan ruang khusus sekitar 2x2 meter beserta sofa, AC, kudapan, dan TV Plasma.
Bisa dikatakan, dengan fasilitas yang didapat, walaupun permainan tim juga tidak terlalu bagus, tiket di Liga Thailand bisa dikatakan tidak mahal. Bandingkan dengan harga tiket Di Liga Indonesia bisa Jauh lebih mahal ketimbang Liga Thailand. Seperti yang saya katakan tadi, di Thailand harga tribun utama (timur barat) hanya berkisar 200 Bath, atau 70.000 Rupiah. Di Indonesia harga tiket VIP bisa capai 150.000 Rupiah !!!
KALKULASI KEUNTUNGAN KLUB TPL DALAM SEHARI
1 Bath setara dengan 350 Rupiah. Keuntungan dari klub kecil macam Chainat FC dari penjualan tiket yang diinformasikan ke penonton tadi sekitar 550.000 Bath, atau setara dengan 192.500.000 Rupiah !!!
Keuntungan itu belum dari sponsor dan Marchandise Original. Di Liga Thailand, semua supporter pakai Marchandise original. Jersey original berkisar 500 Bath hingga 1000 Bath. Tidak hanya kostum yang di jual, tapi majalah, slayer, ijin membuka lapak dagang dari pedagang kaki lima, hingga air mineral dan snack pun bisa di kasih label klub dan di jual untuk pemasukan klub. Jadi anggap saja, dalam sekali pertandingan, klub gurem tapi professional semacam Chainat FC bakal mendapatkan keuntungan kotor 200.000.000 Rupiah dari Tiket, Sponsor, Hak Siar dan Marchandise !!
KLUB TPL PUNYA ALOKASI DANA YANG EFISIEN
Saya bukan Manajer klub, tapi yang paling banyak menghabiskan biaya adalah untuk membayar gaji pemain dan official serta pelatih, plus mungkin biaya operasional stadion.
Klub macam Chainat FC yang banyak menggunakan pemain lokal (3 pemain asing bermain di lapangan) tentu tidak terlalu berat umtuk membayar gaji pemain. Sama halnya dengan gaji pelatih dan official.
Target utama tim seperi Chainat adalah bertahan di Premier League agar tetap dapat sponsor, dan penonton tetap datang setiap minggu sebagai sumber utama penghasilan tim. Maklum, Liga Thailand bisa dikatakan tidak mempunyai suporter sefanatik Liga Indonesia.
Jadi jelas jika klub ini bisa surplus pendapatan, dan surplus tersebut digunakan untuk mengembangkan bisnis klub. Seperti yang anda ketahui, Sepakbola Thailand merupakan ajang bisnis yang menggiurkan, buktinya banyak manajer asing masuk dan menanamkan modal, macam Chonburi FC yang punya Manajer orang Jepang.
KEUNTUNGAN KLUB LIGA INDO BISA LEBIH MENGGIURKAN !!!
Bagaimana dengan Liga kesayangan kita? Jika klub Divisi Utama seperti PERSID Jember (kota kelahiran) saja punya sekitar 7000 suporter setia dan fanatik, keuntungan yang di dapat bakal lebih besar lagi.