Lihat ke Halaman Asli

Destra Argeswara

Indonesia Market Manager

Format Baru Liga Champions 2024: Bagaimanakah Cara Kerjanya?

Diperbarui: 22 September 2024   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram Uefa_Official

Pada 17 September 2024 lalu, Liga Champions Eropa memulai kembali laga perdananya untuk musim 2024/2025.  Bagi para penggemar berat sepakbola maka tentu menyadari adanya perbedaan perhelatan ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila sebelumnya pertandingan-pertandingan di Liga Champion di bagi ke dalam 2 hari di setiap minggunya, maka di tahun ini pertandingan-pertandingan tersebut di bagi ke dalam 3 hari. Yang juga berarti Liga Champion tahun ini memiliki jumlah pertandingan lebih banyak di banding perhelatannya di masa lalu.

Setelah menyadari perbedaan jumlah pertandingan yang lebih banyak, para penggemar sepakbola pun kali ini akan melihat bahwa Liga Champion hanya memiliki 1 grup besar di bandingkan 8 grup yang berisi 4 tim yang biasa mereka lihat. Maka munculah pertanyaan, bagaimanakah format baru liga champions 2024 ini bekerja? Mengapa UEFA sebagai pemegang kendali dari turnamen tahunan yang mempertemukan setiap juara dari liga-liga ini mengubah format mereka? Mari kita bahas selengkapnya di sini.

Alasan UEFA merubah format Liga Champions UEFA

Ada beberapa alasan yang di ketahui mengapa UEFA merubah format mereka:

1. Adanya ancaman dari Liga Super Eropa

Seperti kabar yang telah santer terdengar, beberapa club elit Eropa pernah menginisiasi sebuah liga super yang hanya berisikan oleh anggota-anggota mereka. Alasannya simpel, tentu saja mereka melakukan itu untuk meraih keuntungan finansial yang lebih baik di bandingkan saat mereka berada di bawah naungan UEFA dengan memberikan sistem yang lebih baik.

Adanya ancaman saksi berat pun tidak membuat club-club elit tersebut untuk mundur dari rencana mereka. Hingga akhirnya setelah beberapa pembicaraan, UEFA berhasil membuat club-club tersebut membatalkan rencananya. Untuk menghindari kasus serupa terulang, maka UEFA memutar otak dan menciptakan sebuah format baru dimana setiap club peserta Liga Champions memiliki kesempatan mendapatkan keuntungan yang lebih baik.

2. Keuntungan Finansial yang lebih menjanjikan

Seperti telah di bahas sebelumnya bahwa salah satu alasan para club elit Eropa seperti Real Madrid, Barcelona, AC milan dan lain-lain adalah untuk meraih keuntungan finansial. Maka tentu saja UEFA merubah format baru Liga Champions dengan menjadikan faktor ini sebagai salah satu alasan utamanya.

Dengan menyatukan semua club ke dalam 1 buah grup besar dengan swiss system, maka Liga Champions juga akan menyajikan lebih banyak pertandingan dengan setiap tim akan bertemu lawan yang lebih beragam. Peluang terjadinya lebih banyak Big Match tentu akan menarik lebih banyak penggila sepakbola untuk menonton pertandingan. Gabungan faktor tersebut tentunya akan mendatangkan lebih banyak pemasukan dari sponsor atau pun hak siar.

3. Memberikan persaingan yang lebih baik

Dengan sistem baru ini setiap tim akan bertemu lebih banyak tim di bandingkan format sebelumnya dimana mereka hanya bertanding sebanyak 6 kali menghadapi 3 club berbeda. Hal ini tentunya akan mengubah bagaimana cara setiap club akan bertanding di setiap minggunya. Pelatih akan lebih memutar otak mencari strategi terbaik untuk di terapkan, termasuk melakukan rotasi pemain. Sedangkan pemain juga memiliki kesempatan bertemu lebih banyak karakteristik individual yang akan menjadi lawan mereka. 

"UEFA telah menunjukkan dengan jelas bahwa kami berkomitmen penuh untuk menghormati nilai-nilai fundamental olahraga dan mempertahankan prinsip utama kompetisi terbuka, dengan kualifikasi berdasarkan prestasi olahraga, sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai dan model olahraga Eropa yang berbasis solidaritas", Presiden UEFA Aleksander eferin

Cara Format Baru Liga Champions 2024 Bekerja

Mari kita mulai apa sajakah hal baru di format Liga Champions yang di sebut Swiss System oleh UEFA ini:

Babak Grup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline