Lihat ke Halaman Asli

Asus A53SV

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya beli juga setelah sekian tahun pengin punya laptop. Pilihan saya jatuh pada A53SV sebuah laptop kelas middle performance keluaran dari asus. Kenapa memilih ini? Karena spesifikasinya lumayan powerfull dengan harga yang sesuai menurut saya, apalagi pas posisi rupiah sedang bagus.
Dikatakan lumayan powerfull karena sudah dibekali prosesor intel generasi i5. Dan yang mengagumkan layarnya sudah 15 inch dengan kartu VGA (kartu video) terpisah, sudah dibekali memory DDR3 sebesar 2GB. Mengenai kartu video ini ada yang menarik yaitu laptop ini sebenarnya dibekali 2 kartu VGA, satu VGA punya intel (yang lebih kecil kapasitasnya) dan yang satunya punya nvidia. Biasanya laptop dual vga ini punya kemampuan untuk switch yaitu ketika digunakan untuk aplikasi ringan cukup memakai vga biasa jika digunakan untuk nge-game dia akan switch ke vga dedicated. Tujuan utamanya sih supaya lebih hemat pemakaian baterai tetapi tetap kencang sewaktu dibutuhkan.
Untuk ram-nya sendiri sudah 2GB kemudian saya belikan lagi 2GB supaya tidak terlalu mepet jika digunakan untuk aplikasi grafis. Maklum jaman sekarang program program banyak yang boros memory. Untuk desain sepertinya produk ini ditujukan untuk orang kantoran karena polos saja dan warnanya cuma hitam. Padahal sebenarnya laptop ini jika didesain lebih blink-blink mungkin bisa menggaet anak muda yang hobby nge-game.
Yang membuat saya cukup kesulitan adalah port usbnya. Oh ya usb sudah mendukung usb 3.0 dengan kecepatan transfer data mengagumkan, jika sama-sama 3.0 tetapi kalau kita pakai usb stick atau har drive 2.0 tetap yang digunakan angka yang lebih kecil. Kembali ke port yang kurang pas, laptop ini cuma menyediakan 3 port usb. Satu port disebelah kiri dan dua port disebelah kanan. Letak dua port disebelah kanan sangat berdekatan sehingga jika saya memakai port sebelah kiri untuk tetikus nirkabel dan usb modem disebelah kanan sangat sulit bagi user untuk menancapkan usb stick di 1 port yang tersisa.
Cukup mengejutkan juga karena sebelumnya saya tidak prediksi ternyata laptop ini sudah harus memakai perangkat lunak 64bit. Hm bingung juga karena stok perangkat lunak sebelumnya cuma 32 bit semua. Kekuatiran saya terjawab ketika saya mencoba laptop ini dirumah. Setidaknya saat ini ada 2 program yang meminta versi 64 bit yaitu virtual pc dan driver hape. Sedih juga karena xperia x2 tidak bisa terhubung. Padahal ada rencana untuk instal garmin mobile di hp. Ooaaa...
Keseluruhan performanya memuaskan worth it dengan harga yang harus dibayar. Apalagi game berat seperti sniper: ghost warrior berhasil berjalan dengan baik. Masih ada beberapa stok game lagi yang perlu diuji seperti battlefield 2, crysis 2 atau mungkin flight simulator dan train simulator. Hm, ngga sabar nunggu turun dari site nih.. Pengin nyoba lagi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline