Lihat ke Halaman Asli

Wisata Belajar Jawa Timur Justru Terlihat di PonPes Ini

Diperbarui: 6 Januari 2016   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Candi Jatayu Pomosda"][/caption]

Study Visit sekarang menjadi terobosan baru bagi sekolah-sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar tapi terkesan fresh. Biasanya setiap sekolah pasti mengagendakan Study Visit setiap tahunnya, dan kini tempat wisata yang tidak hanya menyuguhkan keindahan tapi juga bermanfaat untuk pembelajaran sedang naik daun.

Jawa Timur memiliki segudang keindahan alam dan tempat-tempat wisata yang sangat banyak. Hampir setiap kabupaten/kota memilikinya. Menggetarkan hati penulis, sebuah wisata belajar di Nganjuk justru munculnya dari sebuah Pondok di desa terpencil Tanjunganom, yaitu Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (Pomosda).

Tidak seperti pondok-pondok salafiah, pondok ini tidak hanya mengedepankan belajar kediniyahan atau agama saja, tapi juga vocassional skill (keterampilan). Hasilnya Wow! Wajah pondok ini sangat indah. Tampak puluhan bahkan ratusan tanaman vertikultur dari berbagai media tanam, misalanya paralon, karung goni, banner, tong, kaleng bekas, dan lain-lain. Selain itu juga ada ribuan tanaman dalam polybag yang mengesankan, tumbuh tanaman sayur-sayuran, tanaman toga, dan masih banyak lagi.

[caption caption="Tambulampot"]

[/caption]Program kemandirian pimpinan pondok inilah yang mampu membuat pondok di desa terpencil ini justru sering mencengangkan masyarakat bahkan pemerintah. Mulai dari kemandirian pangan, penciptaan alat dan teknologi terapan, budidaya hewan dan tanaman, dan masih banyak lagi. Tidak jarang pemerintah dan sekolah-sekolah berkunjung ke pondok ini untuk melakukan Study Visit.

Siapa saja yang berkunjung ke pondok ini bisa belajar sekaligus menikmati kebun Tambulampot, dimana banyak sekali jenis-jenis buah dalam pot yang ditanam oleh santriwan dan santriwati. Selain itu ada tanaman polybag, seisi pondok ini tidak ada lahan sela atau tempat sela satu pun, semua terdapat ribuan polybag dengan tanaman sayur-sayuran dan sayur buah yang segar. Vertikultur, pola tanam guna memaksimalkan lahan sempit, sehingga muncul terobosan agar menggunakan paralon atau apapun sebagai media tanam. Di pondok ini ada ratusan tanaman yang di tanam di media yang menjulang vertikal, bahkan ada yang sampai hampir 4 meter.

Di tengah-tengah pondok ini terdapat candi. Candi ini tidak hanya berfungsi untuk hiasan semata, namun juga sebagai media aquaponix. Biasanya candi hanyalah sebuah rangkaian batu bata yang menjulan ke atas, tapi candi di pondok ini memiliki nilai plusnya, yaitu tumbuhlah tanaman-tanaman yang segar di candi tersebut secara melingkar.

Kemudian kita kita juga bisa berkunjung ke peternakan kambing etawa di pondok ini juga. Sekitar lebih dari 40 kambing etawa ada di pondok ini. Peternakan ini adalah peternakan sebagai media pembelajaran para santri maupun santriwan.

Pomosda juga membuka kepada siapapun jika saat berkunjung ingin sekaligus belajar bagaimana membuat vertikultur, menanam pohon atau sayuran, menanam padi menggunakan mesin tanam, membuat kerajinan, membuat fermentasi pakan ternak, budidaya cacing, budidaya maggot, budidaya kelinci, budidaya lele, dan lain-lain, semuanya tersedia di Pomosda.[caption caption="Verti Padi yang dikembangkan oleh Pomosda"]

[/caption]

Terdapat sejuta keistimewaan dalam pondok ini, tidak hanya wajahnya saja tapi nuansa yang terbangun di pondok ini juga sangat positif dan bikin adem siapapun. Lokasi pedesaan yang silir, banyak tanaman dan pohon. Kemajuan dan perkembangan di pondok ini tergolong telah mendahului yang lain. Biopori sudah diterapkan, biogas, listrik mandiri, dan lain-lain, semua dapat dipelajari disini.

Anda libur? Kunjungilah pondok ini......!

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline