Lihat ke Halaman Asli

Politik? Ada Marketingnya Juga Loh

Diperbarui: 8 Juni 2017   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dewasa ini, partai-partai semakin banyak di Indonesia. Dari tahun ke tahun, partai politik terus bertambah banyak. Jika dilihat, pola komunikasi politik yang terjadi di ranah partai politik Indonesia memakai pemasaran politik. Apa bedanya pemasaran biasa dengan pemasaran politiik? Pemasaran biasa itu menawarkan atau memperkenalkan barang dan jasa dari miliknya. Tetapi kalau pemasaran politik, yang dijual adalah visi dan misi dari partai itu dengan tujuan agar masyarakat mengetahui dan lebih mengenal partai politik itu sendiri. Bisa kita lihat contohnya pada kampanye. Kampanye adalah salah satu bentuk pemasaran politik. 

Dimana saat kampanye, pasti para partai itu akan memberikan informasi mengenai visi dan misi mereka agar masyarakat mengenal partai mereka. Jika masyarakat sudah mengenal mereka dan masyarakat menyukai visi dan misi mereka, maka si partai ini telah berhasil melakukan pemasaran politik. Intinya, yang terpenting dari pemasaran politik adalah target kita mengenal siapa diri kita dan menerima informasi yang kita berikan.

Bisa kita ambil contohnya pada Partai Perindo. Kampanye yang dilakukan oleh partai Perindo, menurut saya cukup ekstrim. Karena Partai Perindo selalu menayangkan mars Perindo disetiap media yang dimiliki oleh ketua umum Partai Perindo, Harry Tanoesoedibyo. Hal tersebut ternyata cukup membawa kesuksesan dalam hal lain. Yaitu Partai Perindo sukses memperkenalkan Partai Perindo karena kebanyakan masyarakat menjadi hafal lirik bahkan lagu dari si Partai Perindo ini. Saya sebut sukses karena Partai Perindo dapat melekatkan mars Perindo itu ke dalam pemikiran masyarakat.

Tetapi, banyak orang juga yang akhirnya merasa risih karena rasio penayangan mars tersebut terlalu sering. Sehingga KPI pun mengambil tindakan untuk menegur Perindo. Dan sekarang, penayangan mars perindo sudah sangat jarang.

Oleh kareana itu, kita sebagai aktor dalam pemasaran politik harus tepat melakukan pemasaran yang baik dan wajar. Hal itu juga agar menjaga citra dari organisasi kita sendiri. Jika sudah terjadi seperti Partai Perindo, bisa saja terjadi malah partai kita menjadi tidak disukai oleh masyarakat karena mengganggu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline