Lihat ke Halaman Asli

Arfi Ridho

mahasiswa di Universitas Airlangga S1 Antropologi

Konflik Pee Wee Gaskins, Anti-Pee Wee Gaskins, dan Pop Punk di Indonesia

Diperbarui: 2 Juli 2022   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image Source : Freepik

Salah satu genre musik yang banyak digemari oleh kaum milenial saat ini adalah pop punk. Pop punk merupakan kombinasi tekstur dan tempo cepat yang ada pada punk rock, dengan melodi musik pop. Di Indonesia, pop punk juga marak digemari. Awalnya, muncul band bernama Rocket Rockers yang dianggap sukses mempopulerkan pop punk ke Indonesia. Kemudian banyak band lain ikut bermunculan untuk menggerakkan dan membesarkan pop punk di industri musik Indonesia. Band-band tersebut seperti Endank Soekamti, Last Child, Stand Here Alone, Pee Wee Gaskins, dan lain sebagainya. Dari beberapa contoh tersebut, Pee Wee Gaskins merupakan salah satu band pop punk asal Indonesia yang banyak menuai hinaan dan cacian.

 

Pee Wee Gaskins adalah grup musik asal Indonesia yang resmi terbentuk pada 11 April 2007. Sebelum terbentuk, seorang penyanyi yang bernama Alditsa Sadega, yang sekarang terkenal dengan nama Dochi, memiliki niatan untuk mencari personil untuk menjadi anggota sebuah band musik. Ia kemudian mendapatkan personil yang pas, diantaranya, Alditsa “Dochi” Sadega, Muhammad Fauzan “Sansan” Santoso, Harry “Ayi” Pramahardhika, Reza “Omo” Satiri, Renaldy “Aldy” Prasetya. Grup ini kemudian dinamakan Pee Wee Gaskins. Nama Pee Wee Gaskins sendiri berasal dari seorang pembunuh berantai di Amerika Serikat, Donald Henry “Pee Wee” Gaskins. Dochi mengatakan bahwa dia ingin menemukan nama yang mengerikan, meski musik yang akan dimainkan oleh Pee Wee Gaskins tidak semengerikan itu. Rencana awal berdirinya grup band Pee Wee Gaskins ini memang hanya akan membawakan lagu-lagu dengan genre pop punk.

 

Beberapa tahun setelah dibentuk, group band ini memiliki sekelompok haters. Mereka sering dikenal dengan nama APWG (Anti-Pee Wee Gaskins). APWG adalah sekelompok semacam pecinta musik punk yang tidak suka dengan Pee Wee Gaskins karena APWG menganggap Pee Wee Gaskins menggunakan label punk. Akan tetapi, di dalam karya Pee Wee Gaskins tidak tercermin apa itu punk yang sebenarnya. APWG menganggap Pee Wee Gaskins masih menggunakan musik dengan genre indie. Banyak APWG yang berpikir Pee Wee Gaskins ini nantinya akan menghilangkan budaya pop punk yang ada di Indonesia. Sekitar tahun 2009-2011, APWG sudah seperti tren. Banyak pecinta musik, bahkan fans dari Pee Wee Gaskins itu sendiri (Dorks, Dorkzilla, dan Tatiana), mengubah status mereka menjadi APWG dan AntiDorks. Hal ini berarti kelompok AntiDorks ini juga membenci Dorks atau fans dari Pee Wee Gaskins.

 

Hingga tahun 2022, masih banyak cacian dan hinaan oleh APWG kepada Pee Wee Gaskins. Dochi dan tim sudah berulang kali membuat sebuah obrolan dengan APWG. Mereka membuat jalan tengah dan agar APWG tidak membuat konflik yang lebih besar. Hingga tanggal 17 Juni 2022 kemarin, PWG mengeluarkan single terbarunya yang berjudul Vaya Con Dios dengan tujuan membangkitkan kembali pop punk yang hilang di dalam band Pee Wee Gaskins.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline