Lihat ke Halaman Asli

Nawacita, 9 Agenda Sebelum Kebangkrutan Menjelang

Diperbarui: 31 Maret 2016   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla sudah bangkrut. Dalam terminologi bahasa maupun agama, jika kehidupan suatu masyarakat hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka masyarakat tersebut disebut sebagai masyarakat yang bangkrut. Ini menurut Pengamat ekonomi dari Pusat Kajian Ekonomi Politik UBK, Salamuddin Daeng, Pos Metro, 30 Maret 2016.

Menurutnya, dalam kepemimpinan rezim Jokowi-JK, rakyat tidak sanggup lagi ‎membayar pajak yang dipaksakan oleh pemerintah. Tahun 2015 pendapatan penerimaan pajak pemerintah hanya mencapai 81,5%. Ini merupakan yang terburuk dalam 7 tahun terakhir, atau lebih buruk dibandingkan Era sebelumnya atau merupakan pencapaian penerimaan pajak terendah.

Lain pendapat pengamat ekonomi tersebut, lain lagi pendapat para komentator dalam media online pos metro itu, beragam kalimat muncul dan yang menarik, "Jangan bangkrut. Jangan jual tanah Indonesia, karena NKRI HARGA MATI". Mesem-mesem ketika membacanya, kok gampang menjual tanah pada saat kondisi seperti sekarang ini.

Tapi itu ragam pendapat dalam Negeri Demokrasi ini, pun termasuk pendapat saya ini dengan tema Nawacita, 9 Agenda Sebelum Kebangkrutan Menjelang :

Sekarang.. coba kita mikir apa yang sebaiknya dilakukan Presiden, antara lain :

1. Membenahi kebijakan-kebijakannya yang mungkin kurang membumi alias masih sekedar angan-angan belaka,

2. Penerimaan Negara bukan hanya dari pajak saja, coba gali sektor lainnya, misalnya : sektor pariwisata, dsb.

3. Benahi manajemen "blusukan" yang mungkin hanya bagus di permukaan saja tapi jelek pada action yang sering "menelanjangi" bawahan sendiri, padahal tanpa bawahan apakah beliau Presiden bisa mengerjakannya langsung secara tehnis,

4. Jangan suka membuat pernyataan-pernyataan yang tidak urgen (cocok) untuk kapasitas seorang Presiden,

5. Biarkan bawahan bekerja sesuai kreatifitas masing-masing, jika salah barulah diganti,

6. Tidak perlu cari populer lagi karena beliau Presiden sudah sangat populer, yang penting mendalami bagaimana sebuah manajemen yang baik dan berhasil seperti manajemen sebuah Perusahaan yang bisa meraup laba besar dengan jujur,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline