Lihat ke Halaman Asli

HUT DKI Jakarta Ke - 495, Dinas Kebudayaan DKI Gelar Gebyar Budaya Betawi Nganten Temat 2

Diperbarui: 1 Juli 2022   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta - DKI Jakarta telah memasuki usia ke - 495, berbagai acara diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun Ibukota Negara. Dinas kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan Gebyar Budaya Betawi Nganten Temat 2 dalam rangka pelestarian budaya Betawi. Nganten Temat merupakan tradisi Budaya Betawi Condet, yaitu prosesi upacara masyarakat Betawi Condet untuk anak-anak dan remaja yang telah menyelesaikan Al-Qur'an 30 Juz, kemudian diarak masyarakat sebagai bentuk penghargaan bagi mereka. 

Gebyar Budaya Betawi Nganten Temat 2 dihadiri Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar untuk membuka acara di RPTRA Dahlia, Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur. Acara ini Diselenggarakan dalam bentuk Karnaval selama dua hari pada 25-26 Juni 2022 menghadirkan Palang Pintu Profesional, Ondel-Ondel Profesional, Gambar Kromong, Tanjidor,  Lenong Betawi, Gambus dan Ketapel Condet.

img-20220625-wa0003-62bed025725d245d8f020332.jpg

 Dalam Sambutannya, Walikota Jakara Timur Muhammad Anwar mendukung upaya masyarakat untuk melestarikan budaya Betawi  agar generasi muda mengenal budaya Betawi salah satunya Nganten Temat. "Saya mendukung upaya menghidupkan tradisi Betawi seperti Nganten Temat." Ujar Muhammad Anwar. 

Acara dimulai dengan arak-arakan para peserta Nganten Temat dan dilanjutkan dengan penampilan kebudayaan Betawi. Salah satu orang tua peserta Nganten Temat mengatakan  bahwa ia sangat menantikan acara Nganten Temat ini. "Saya sangat menunggu pagelaran ini karena sebagai bentuk apresiasi juga ke anak yang sudah berhasil hatam Al-Qur'an. Acara ini menarik perhatian sekali karena banyak penampilan dari sanggar-sanggar Betawi, melalui acara ini kita sebagai orang tua bisa memperkenalkan kebudayaan Betawi ke anak-anak." Ujar Lala. 

Tradisi Nganten Temat termasuk ritus dan salah satu dari sepuluh Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK). Mari kita bersama-sama melindungi dan melestarikan cagar budaya Betawi agar tidak punah. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline