Lihat ke Halaman Asli

Arfiansah Buhari

HR practitioner

Etika Terlupa: Pemimpin Negara, Cahaya Pelita yang Padam

Diperbarui: 23 Januari 2024   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemimpin yang diidamkan,
Cahaya pelita dalam gelap,
Namun, etika mu, kini tersembunyi,
Seperti bayangan dalam kabut.

Cerminmu, oh pemimpin,
Tumpul oleh kepalsuan,
Jujur dan adil, hanya retorika,
Air jernih yang kini keruh.

Korupsi, bukanlah musuhmu,
Nepotisme, teman dekatmu,
Ular berbisa menyusup dalam,
Negara terbelit oleh bisu.

Transparansi, kata yang terlepas,
Kaca yang retak, menyembunyikan rahasia,
Dari rakyat yang menanti,
Ketulusanmu dalam sinar mentari.

Etika, kunci kejayaan,
Namun, pintu telah terkunci,
Negeri ini menangis dalam kegelapan,
Kemajuan terhenti, sejahtera terlupakan.

Pemimpin negara, panggilanmu agung,
Tapi etika mu, suram dan terlupa,
Rakyat menantimu berubah,
Bukan hanya di kata, tetapi di tindakan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline