"Ijazah bernilai emas" Part 1
Seorang pemuda bernama kendi terus berjalan menulusuri jalanan jakarta yang dipadati oleh kendaraan penanda kota yang sudah tua namun masih banyak memberikan penghidupan.
Hari itu kendi terus berjalan menuju tujuan yang tanpa arah, hanya berharap menemukan tempat yang cocok untuk ijazahnya. tanpa letih dia terus berjalan hingga berhenti disatu titik bangunan yang menjulang tinggi, dengan wajah yang penuh keringat dan bibir yang tesenyum padat, dia melangkahkan kaki masuk melewati gerbang, yang saat itu dijaga oleh penjaga namun tak terjaga karena kesibukannya bermain gadget, ya itulah kondisi dunia saat ini yang membuat beberapa orang terlena dengan kecanggihan informasi sehingga menyepelehkan apa yang dikerjakan saat ini.
Kendi terus berjalan menuju lobi bangunan tersebut dan bertemu seorang receptionist, disana dia bertanya ingin bertemu bagian HRD, kemudian receptionist bertanya apakah sudah memiliki janji untuk bertemu ? namun dengan keberanian kendi menjawab belum ada janji tapi saya yakin HRDnya sedang mencari orang sepertinya, kemudian dilanjutkan bertanya oleh receptionist, kok bisa ? kendi menjawab iya benar karena dalam beberapa waktu kedepan dia akan menjadi atasan HRD tersebut, dengan sedikit keheranan receptionist menelpon sang manager HRD dan menyampaikan bahwa ada pria yang ingin bertemu dengannya dan menyampaikan bahwa pria tersebut mengatakan bahwa dalam beberapa waktu kedepan akan menjadi atasannya.
Sang manager HRD pun kaget dan penasaran, mengapa ada sesorang yang mencarinya dan mengatakan bahwa akan menjadi atasannya, karena saat itu memiliki waktu luang kemudia dia meminta receptionist untuk mengarahkan Kendi untuk menunggu di ruang meeting, kendi pun diarahkan ketempat yang dimaksud, setelah menunggu beberapa menit Manager HRD sebut saja namanya wasis masuk dan menyapa,
Wasis : Selamat Pagi...ada yang bisa saya bantu.
Kendi : Selamat pagi, saya Kendi saya datang menemui bapak dengan tujuan kelak bisa menjadi atasan bapak.
Wasis : Heran " Maksudnya bagaimana yah pak " ?
Kendi : Ya benar pak, dengan apa yang saya miliki saya yakin saya bisa melewati posisi bapak saat ini.
Wasis : Apa yang kamu miliki ?
Kendi : Semua kriteria yang bapak butuhkan saya miliki pak.