Lihat ke Halaman Asli

Arfiani Yulianti Fiyul

Dosen Indonesia

Mengoptimalkan Keaksaraan Sejak Usia Dini

Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mengoptimalkan Keaksaraan Sejak Usia Dini

Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul

Pada suatu perjalanan keluar kota, penulis berdampingan duduk dengan seorang ibu yang berusia mungkin seperti ibu penulis (almarhum), ya...tebakan saya ( penulis) di usia 70 tahun.

Ibu itu aktif yang bertanya pada penulis, "neng sendirian aja", lalu menawarkan permen pada penulis dan penulis mengambil permen yang di tawarkan lalu penulis pun membalasnya dengan memberikan sesuatu pada ibu itu. 

Ibu itu melakukan komunikasi lisan yang aktif pada penulis.

Sungguh suatu keadaan yang tidak biasa bagi penulis karena sepanjang perjalanan yang dalam waktu cukup lama (3 jam) ibu melakukan aktifitas menulis, bukannya tidur tapi sepanjang jalan menulis.

Penulis tidak bertanya, namun ibu itu yang menyampaikan, "ibu nulis agar kalau kesini lagi tidak lupa jalan belok nya".

Padahal tidak perlu di tulis ya karena Insya Allah akan sampai tempat tujuan karena kita menggunakan kendaraan umum.

Namun, sebagai penulis memandang tulis menulis yang di lakukan oleh ibu itu sudah sangat langka, tulis menulis menggunakan alat tulis saat ini jarang di gunakan apalagi seusia itu.

Penulis melanjutkan lagi, bermain sendiri dalam pemikiran berarti stimulasi aksara ibu ini berhasil  dan melekat.  Proses pembelajaran keaksaraan (pra membaca dan pra menulis) berhasil sehingga usia tua pun tetap ingin menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline