Lihat ke Halaman Asli

Arfiani Yulianti Fiyul

Dosen Indonesia

Rasa Puas yang Berlebihan, Perlukah Dicontoh?

Diperbarui: 26 Agustus 2023   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixbay.com

Rasa Puas Yang Berlebihan, Perlukah Di Contoh?

Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul

Sobat pembaca, rasa puas yang berlebihan, atau kesombongan, seringkali bisa merugikan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan.

Ada beberapa contoh berikut akan membantu pembaca untuk memahami mengapa rasa puas yang berlebihan tidak diinginkan:

1. Prestasi Akademis

 Seorang mahasiswa yang merasa sangat puas dengan prestasi akademisnya yang tinggi mungkin menjadi kurang termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.

Rasa puas berlebihan ini bisa menghalangi mereka untuk mencapai potensi penuhnya karena merasa bahwa tidak ada lagi yang perlu ditingkatkan.

2. Karier Profesional

Seorang profesional yang merasa sangat puas dengan posisi dan penghasilannya saat ini mungkin akan berhenti berusaha untuk tumbuh dalam karier.

Mereka mungkin kehilangan dorongan untuk belajar keterampilan baru atau mengambil tantangan yang lebih besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline