Lihat ke Halaman Asli

Arfiani Yulianti Fiyul

Dosen Indonesia

Bagaimana Teori Maslow Membahas tentang Perilaku Konsumen pada Bulan Puasa

Diperbarui: 21 Maret 2023   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bagaimana Teori Maslow Membahas Tentang Perilaku Konsumen Pada Bulan Puasa

Oleh: Arfiani Yulianti Fiyul

Ummat Muslim di seluruh dunia akan menjalani ibadah Shaum di Bulan Suci Ramadhan.  Disengaja maupun tak disengaja ada yang berubah dalam perlakuan sehari-hari selama di bulan suci itu.

Misalnya perubahan kebutuhan dan keinginan, keadaan itu sangat berhubungan dengan perilaku. Perilaku dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan hingga memutuskan.

Perilaku konsumen adalah suatu proses atau kegiatan saat seseorang melakukan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta mengevaluasi suatu produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya.

Penulis, mencoba mencari tahu apakah  teori segitiga Maslow berpengaruh pada perilaku konsumen di bulan puasa

Teori Maslow ini adalah suatu  teori psikologi yang menggambarkan akan kebutuhan manusia yang terdiri dari lima tingkat, yaitu diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Teori ini dapat diterapkan untuk memahami perilaku konsumen pada bulan puasa.

Pada bulan puasa, kebutuhan fisiologis dan keamanan menjadi prioritas utama. Konsumen cenderung membeli makanan dan minuman yang dapat memenuhi kebutuhan fisiologis seseorang itu, seperti makanan yang mengandung energi dan nutrisi yang cukup untuk mempertahankan kesehatan mereka selama berpuasa.

Selain itu, konsumen juga cenderung mencari makanan yang aman dan terjamin kualitasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline