Agar Jiwa Tak Kosong
arfiani yulianti fiyul
Sedari pagi aku menatap langit yang biru
Berduyun-duyun kapas putih dilangit
Menggumpal membentuk sesuai yang aku inginkan
Namun hatiku terasa kosong
Kugerakkan tanganku lalu kusimpan pada dagu lentikku
Tanganku kutopangkan pada meja kayu depan jendela
Tatapanpun masih ke langit yang biru
Namun hatiku tak mengisyaratkan apapun
Mulai kuturunkan pandanganku kearah daun yang tertiup angin
Badanku pun ikut merunduk sedikit mengikuti Gerakan daun-daun itu
Tangan yang mendongkak dagu pun mulai kulepaskan
Hatiku mulai bertanya
Hatiku masih terasa kosong tak jelas
Hatiku masih resah tak mengisyaratkan apapun
Hatiku masih sedih dengan keadaan ini
Entah apa yang berkecamuk dalam pikiranku
Aku bergegas berwudhu
Aku bergegas ingin menghadap sang pencipta
Aku bergegas menghampar sajadah
Agar jiwaku tak kosong seperti ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H