MENULISLAH UNTUK KITA SENDIRI.
Oleh: Dr. Hj. Arfiani Yulianti Fiyul., MM
(Ketua Yayasan Jasmine Solusi/ Trainer Motekar Provinsi Jawa Barat/ Asesor BAN PAUD Prov. Jabar/ Dosen Pascasarjana UNIS Tangerang)
Menulis itu mudah. Menulis itu indah. Sttttt......katanya kalau banyak karya dengan menulis bisa menghasilkan Cuan...cuan..cuan....wow dapat cuan.
" Bahwa hingga hari ini, profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat di hormati dan di hargai secara sosial.". Yah....bicara tentang kata sosial berarti artinya secara luas dihargai, oleh siapapun tanpa batas. Benar sekali dengan kemauan dan keterampilan menulis orang itu dapat di kenal dan terkenal.
Namun, ternyata menjadi penulis kadang ada kendala dan hambatan. Kendala dan hambatan antara lain, merasa tidak bakat menulis, merasa tidak memiliki waktu, merasa tidak memiliki ide, takut dikritik, dan katanya tidak suka menulis. Tapi kalau ingin punya karya dari menulis maka kendala dan hambatan harus dilawan dengan keras,
Kendala dan hambatan itu harus di buang jauh-jauh, karena ada motivasi dari Hadis Nabi yang megatakan "khoirunnas anfa'umum linnna" (sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain). Jadi....kalau ingin menjadi seorang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, ternyata dari menulis juga kita bisa bermanfaat bagi orang lain). Yuukkk Semangat....menulis.
Adapun langkah - langkah menjadi penulis yang baik, dimana salah satunya adalah lebih filosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia, Yah, masih berhubungan dengan dunia. Jika bicara dunia pasti untuk akherat. Insya Allah. Oleh karena itu, kalau ingin jadi penulis maka harus rajin dan banyak membaca buku, baik buku-buku umum maupun buku-buku spesifik. I Like That.
Jadi untuk persiapan menulis, Apa saja yang harus di siapkan : pertama, rajin menggali dan menemukan gagasan/ide. Kedua, menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca. Ketiga, Menentukan Topik. Keempat, membuat outline dan kelima mengumpulkan bahan materi dari mana saja..
Yang terakhir harus sabar. Ya, ya ya...harus sabar. Sebagai penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada ketekunan dalam proses menulis, jadi maksudnya mulai saja menulis jangan berfikir harus sempurna, dan jangan terlalu idealis. Memulainya dengan jangan terlalu idealis dan jangan mikir harus terbaik. Namanya juga pemula ...mungkin anak banyak ngalor ngidulnya.