Lihat ke Halaman Asli

ARFI ARDIYANTO

Guru Kelas di SD Negeri Margasari 01 Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah

Aksi Nyata PGP Modul 3.3.A.10 : Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

Diperbarui: 15 Juli 2022   11:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PEMBELAJARAN  PRAKTIK  KEWIRAUSAHAAN  PEMASARAN  PRODUK  DI PASAR 

OLEH  MURID-MURID  KELAS  5  SD  NEGERI  MARGASARI  01

ARFI ARDIYANTO -- CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN TEGAL

A. FACT ( PERISTIWA )

1. Latar Belakang

Konsep pendidikan nasional di Indonesia menempatkan aspek lingkungan sebagai tempat untuk berkontribusi dalam pendidikan bagi anak. Dimana aspek lingkungan ini dibagi menjadi tiga yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Konsep ini dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Konsep yang beliau kemukakan kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan. Ketiga pusat Pendidikan tersebut memiliki peranan penting yang seimbang dalam keberhasilan pendidikan dan saling terkait satu dengan lainnya. Ketiganya menunjang sukses dan tidaknya proses pembelajaran bagi murid.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh murid bersama guru tentunya akan semakin tertanam konsep yang baik jika didukung dengan sumber belajar yang memadai. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh murid dalam proses pembelajaran yang membantu murid mencapai tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa orang, alat, bahan, aktivitas dan lingkungan. Lingkungan menjadi sumber belajar yang dapat meningkatkan aktifitas murid karena mereka akan lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan. Selain sebagai sumber belajar lingkungan  merupakan salah satu aset penting dari pemetaan kekuatan dalam mendukung pembelajaran. Aset yang digunakan secara maksimal dalam hal ini adalah aset lingkungan akan meningkatkan kompetensi warga sekolah dalam proses belajar.

Belajar dari lingkungan sekitar yakni dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid ini sama halnya sebagai pembelajaran berbasis lingkungan yang mengarah kepada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan belajar murid sebagai sumber belajar. Tentunya Guru dapat mengaitkan antara materi yang akan diajarkan dengan kenyataan yang ada di sekitar lingkungan murid, sehingga murid akan membuat hubungan antara materi dengan pengalaman yang ia terima dan dapat pula membuat kesimpulan dari apa yang dipelajari atau bahkan konsep baru yang dapat mengkonstruksi pengetahuan murid lebih lanjut.

SD Negeri Margasari 01 merupakan sekolah dasar yang berlokasi di Desa Margasari Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Sekolah kami berada persis di belakang area Pasar Tradisional Margasari. Lokasi sekolah kami yang dekat dengan pasar dapat menjadi aset sekolah yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang berkaitan dengan kegiatan praktik kewirausahaan. Pembelajaran akan semakin optimal ketika dalam pembelajaran murid  tidak hanya mendapat pengalaman bermakna dari guru namun juga dari pengalaman atau kegiatan praktik langsung di lingkungan belajar murid. Dengan praktik secara langsung murid akan mendapatkan pengalaman belajar yang nyata tidak hanya teori saja.

Berdasarkan latar belakang tersebut memunculkan ide untuk membuat program yang berdampak pada murid yaitu "Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01". Program ini merupakan implementasi pembelajaran berbasis proyek pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 9 tentang iklan. Melalui program ini, murid akan diajak mempraktikan langsung memasarkan produk kepada masyarakat pengunjung pasar. Dengan program ini, diharapkan murid akan dapat memperoleh pengalaman langsung yang nyata dari pengetahuan yang telah mereka dapatkan melalui pembelajaran di kelas bersama guru.

 

2. Kegiatan Aksi Nyata

Program "Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01" dilakukan dengan alur BAGJA seperti berikut:

a) Buat Pertanyaan

"Kegiatan apa yang dapat memanfaatkan salah satu dari 7 aset modal sekolah untuk diimplementasikan pada pembelajaran yang bermakna dan berpihak untuk murid ?"

b) Ambil Pelajaran

Mengidentifikasi lingkungan sekitar sekolah yang dapat mendukung program pembelajaran praktik kewirausahaan bagi murid.

c) Gali Mimpi

Melakukan diskusi dengan murid-murid  untuk : menentukan jenis produk kuliner yang akan dipasarkan, menentukan waktu dan tempat pelaksanaanya, serta menentukan anggota masing-masing tim yang akan terlibat praktik langsung di area pasar.

d) Jabarkan Rencana

  • Mengundang walimurid yang mempunyai usaha kuliner dan membuat kesepakatan kerjasama.
  • Menyusun skenario kegiatan.
  • Menyusun tim dari murid-murid yang akan terlibat.
  • Melakukan simulasi.
  • Melaksanakan aksi nyata.
  • Praktik pembelajaran wirausaha, dinilai berhasil jika murid-murid berhasil memasarkan dan menjual produknya ke masyarakat.

e) Atur Eksekusi

1)Membuat tim dan penangung jawab program. Yang terlibat dalam kegiatan praktik tersebut adalah :

  •  Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan.
  • Guru sebagai pendamping dan pengatur kegiatan
  • Murid-murid kelas 5 sebagai pelaksana praktik kegiatan
  • Walimurid sebagai penyedia produk yang akan digunakan untuk pembelajaran praktik wirausaha.

2) Melakukan Manajemen Risiko

3) Melakukan Monitoring dan evaluasi

4) Membuat laporan


3. Hasil Aksi Nyata

Program "Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01" dilakukan dalam rentang waktu 2 minggu setelah pelaksanaan kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT). Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi dan memetakan 7 modal aset yang dimiliki sekolah lalu mengidentifikasi modal aset yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran praktik wirausaha. Kemudian membuat rencana program kegiatan untuk diusulkan kepada kepala sekolah dan mensosialisasikan rencana kegiatan kepada rekan-rekan  guru. Setelah itu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan walimurid yang memiliki usaha kuliner agar dapat menyediakan produk kulinernya yang akan dipasarkan oleh murid-murid. Selanjutnya melakukan diskusi dengan murid tentang pembagian anggota tiap tim yang akan melaksanakan kegitan praktik pemasaran dan tentang teknis serta strategi pelaksanaanya. Setelah tahap perencanaan dan persiapan siap, seluruh tim melakukan aksi nyata praktik pemasaran produk kuliner di area Pasar Tradisional Margasari. Setelah murid selesai melaksanakan aksi nyata guru melakukan evaluasi kegiatan, dari hasil evaluasi diperoleh kesimpulan bahwa murid-murid telah berhasil melaksanakan praktik pemasaran produk di pasar dengan melihat produk kuliner yang di pasarkan habis terjual.


B. FEELING (PERASAAN)

Perasaan ketika melakukan aksi nyata program yang berdampak pada siswa yaitu "Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01" adalah saya merasa tertantang dan ada juga merasa khawatir program ini tidak berjalan sesuai apa yang direncanakan. Merasa tertantang karena sekolah kami baru pertama kali melakukan program ini, sebelumnya memang pernah melakukan praktik pembelajaran kewirausahaan tetapi berupa bazar dan hanya dilakukan di lingkungan sekolah sendiri bukan di area pasar. Merasa khawatir karena murid-murid belum mempunyai pengalaman memasarkan produk kepada para pengunjung pasar sehngga khawatir murid-murid akan gagal melakukannya. Ternyata setelah program kegiatan ini selesai dilaksanakan mendapat hasil yang memuaskan, pada awalnya ada khawatir namun pada prosesnya semua pihak dapat mendukung program yang direncanakan dan murid-murid berhasil menjual habis produk kuliner yang ditawarkan.

C. FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Pembelajaran yang saya dapat dari program "Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01" yaitu saya semakin sadar bahwa lingkungan berperan penting dalam proses pembelajaran siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, kemampuan saya berkoordinasi dengan Kepala sekolah rekan guru dan stake holder terkait mulai meningkat sehingga ada rasa percaya diri untuk mengaktualisasi apa yang menjadi program bagi murid. Setiap program yang dilaksanakan menggunakan alur BAGJA dan melaksanakan MELR (Monitoring, Evaluasi, Learning dan Reporting) Serta menerapkan Manajemen Resiko dalam setiap program yang dilaksanakan.

 D. FUTURE ( PENERAPAN KE DEPAN )

Beberapa rencana kegiatan yang akan diterapkan kedepan agar program yang dilaksanakan dapat lebih optimal dan dapat diterapkan pada kegaitan yang lain ataupun sebagai tambahan pengalaman bagi saya yaitu :

1. Pembelajaran Praktik Kewirausahaan Pemasaran Produk Di Pasar Oleh Murid-Murid Kelas 5 SD Negeri Margasari 01 akan rutin kami laksanakan pada waktu kegiatan jeda tengah semester atau akhir semester.

2. Kegiatan yang dilakukan akan semakin optimal jika rentang waktu perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan selama 3 minggu.

3. Kegiatan ini akan berjalan berkelanjutan dengan menerapkan monitoring dan evaluasi yang beriringan karena sumber belajar di lingkungan sekitar murid sangatlah mendukung proses pembelajaran yang berdampak pada murid.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline