Lihat ke Halaman Asli

Lebaran 2015 Harga Daging Sapi dan Ati Sapi Bisa Tembus Rp. 150.000

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menikmati hidangan daging sapi dan ati sapi saat lebaran merupakan waktu yang dinanti-nanti. Dengan momentum yang besar ini komoditas daging sapi menjadi primadona saat lebaran. Dan harganya pun bisa terjadi kenaikan yang sangat tinggi, untuk lebaran kali ini agak lebih berat permasalahannya hal ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :

1.Kuartal I sapi potong impor hanya 100.000 ekor lalu sampai tulisan ini dibuat kementrian belum menentukan berapa izin yang dikeluarkan untuk kuartal II. Sedangkan kementrian tahu bahwa sapi yang akan dikeluarkan yaitu sapi fatening(yang harus digemukan) selama 3 bulan. Kalau hitungannya tanggal sekarang belum dikeluarkan, lalu kapan panennya…

2.Untuk daging impor tidak dikeluarkannya secondary cut (kelapa, tangan, kijen, gandik, lamusir, akas, pentul) yang merupakan basis utama jenis daging yang digemari di Indonesia. Pelarangan impor jeroan/oval, menjadikan harga jeroan local akan sangat mahal terutama ati. Padahal kualitas jeroan impor lebih bagus daripada kualitas jeroan lokal. Belum lagi jeroan local tidak dapat mensuplai kebutuhan pemakai industry kecil, catering, warung nasi karena terbatas kuantitasnya, sedangkan pemakainya sangat besar.

3.Harga bobot sapi saat ini 40.000 /kg diperkirakan harga daging sudah mencapai 100.000 dan apabila terjadi momentum lebaran, akan ada kenaikan yang tidak lazim, karena harga daging saat ini sebelum lebaran sudah lebih tinggi daripada harga lebaran tahun lalu.

4.Apabila pemerintah memberikan izin pun dengan kecenderungan dolar yang menembus angka Rp. 13300 akan mustahil untuk menurunkan harga daging, karena pembelian sapi atau daging impor menggunakan dolar.

5.Lagi-lagi soal tutup buka keran impor pemerintah Australia sudah jauh hari tidak memprioritaskan Indonesia target utama dalam penjualan sapi dan daging (kasus animal welfare, buka tutup keran impor). Disini yang menarik, bahwa Negara Tiongkok sanggup menerima apapun jenis daging maupun jeroan, dengan pembayaran yang super kuat. Mereka sudah bukan hanya membeli sapi dan daging. Tapi dengan kekuatan financial yang sangat hebat, mereka telah membeli lahan, kandang, rumah potong hewan, sampai alat angkut transportasi dan semua infrastuktur mereka sudah beli.

Ya dengan prediksi di depan mata mudah-mudahan ini tidak terjadi, karena bagaimana pun masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan protein murah dengan kualitas terbaik. Karena dagang sapi bukan politik. Semoga harga daging lebaran nanti bisa di bawah angka Rp. 100.000, mungkin semua itu bisa terjadi…..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline