Lihat ke Halaman Asli

gadis yang menyimpan kesedihan dalam hidupnya

Diperbarui: 24 Oktober 2023   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mei 2019

Deolinda Kalila,

Gadis berparas cantik, yang jika kau lihat dari luar akan terlihat garang, sombong, dan juga ketus. Tetapi jika kau mengenalnya lebih dalam, akan terlihat sifat lembut dan juga tegar. Sangat tegar, hingga tak ada seorang pun yang bisa menandingi ketegarannya. Gadis pendiam yang tidak memiliki banyak teman, juga tidak memiliki banyak kenangan. Hidupnya tidak penuh dengan kebahagiaan, tetapi tidak pernah mengeluh pada keadaan.

Deolinda Kalila,

Gadis yang selama ini mengajarkan arti kehidupan, dimana kau tak boleh mengeluh hanya karena keadaan. Jika kau merasa putus asa pada hidupmu, lihatlah ke belakang, lihatlah betapa banyak orang yang berjuang untuk tetap hidup. Lihatlah mereka yang memiliki begitu banyak beban, namun tak pernah mengeluh pada keadaan, juga tak pernah menyalahkan Tuhan.

Gadis itu membuka mata setiap insan, bahwa dunia sebenarnya tak sekejam yang orang katakan. Ini hanya tentang persepsi dan anggapan. Jika kau selalu menganggap bahwa masalah itu terlalu besar, maka itulah yang akan kau rasakan. Mari kita anggap kecil semua masalah, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Semua hanya tentang waktu, dan bagaimana cara kita menjalaninya. Tetaplah optimis, dan selalu bersyukur pada Tuhan. Niscaya Tuhan akan memberkati setiap langkah kita.

Deolinda Kalila,

Namanya telah melekat di sanubariku, di relung hatiku, memenuhi setiap ruang kosong di dalam diriku. Gadis yang tegar itu tak henti-hentinya melayang di dalam pikiranku. Celotehannya yang lucu, terkadang pedas, tetapi memotivasi itu selalu terngiang di kepalaku.

Ingin menangis rasanya kalau mengingat kenangan-kenangan yang pernah kami lalui bersama. Kalila yang kuat, yang selalu terlihat tegar, yang selalu menasehatiku, selalu mendukungku, dan mengajariku tentang indahnya bersyukur.

Namun, ternyata Kalila tidak sekuat itu, ia bukan malaikat yang sedang menjelma, ia hanya seorang manusia biasa. Seseorang yang sudah berada dalam batasannya. Kalila sudah lelah. Bukan lelah hatinya, melainkan raganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline