SIDOARJO - Pembangunan infrastruktur adalah tulang punggung bagi kemajuan suatu masyarakat dan pertumbuhan ekonomi negara. Ini bukan hanya tentang membangun jalan raya, jembatan, atau stasiun kereta saja, tapi juga mencakup investasi dalam komunikasi, energi, dan fasilitas publik lainnya.
Ketika infrastruktur dibangun dengan baik, aksesibilitas menjadi lebih mudah bagi masyarakat. Misalnya, dengan adanya jaringan jalan yang baik, orang dapat dengan cepat dan mudah mengakses tempat kerja, sekolah, atau pusat perbelanjaan. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu perjalanan, tetapi juga mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aktivitas.
Dikutip dari Sidoarjokab.go.id dalam Judul "Begini Penampakan FlyOver JPL 79 Tarik yang ditarget rampung akhir tahun 2023" Pembangunan infrastuktur yang berupa FlyOver Pengganti Jalur Perlintasan langsung (JPL) 79 Kedinding Tarik Sidoarjo yang bertujuan agar Mengurangi kemacetan di perlintasan sebidang ruas jalan tarik. "Jika sudah bisa selesai dan dimanfaatkan oleh pengguna jalan, saya harap hal ini bisa mengurai kemacetan sesuai dengan tujuan awal pembangunan flyover ini," ungkap bupati Sidoarjo.
Pembangunan infrastruktur memiliki dampak positif yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja. Ketika proyek-proyek besar seperti pembangunan jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya dilaksanakan, permintaan akan tenaga kerja meningkat secara otomatis, dari pekerja kasar hingga insinyur. Hal ini berpotensi meningkatkan penerimaan tenaga kerja lokal, mengurangi tingkat pengangguran, dan membuka peluang ekonomi bagi komunitas setempat.
Namun, penting untuk disadari bahwa dampak positif ini umumnya bersifat sementara. Proyek-proyek infrastruktur besar biasanya memiliki batas waktu tertentu, dan setelah selesai, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka. Tanpa program lanjutan atau pelatihan keterampilan yang memfasilitasi pencarian pekerjaan baru bagi mereka.
Selain itu, infrastruktur yang baik juga memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dan bisnis. Perusahaan cenderung lebih tertarik untuk beroperasi di daerah dengan infrastruktur yang handal karena hal itu meminimalkan risiko dan biaya operasional mereka. Ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
Jika melihat data yang dirilis BPS Jatim khususnya pada Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 mendapatkan peringkat nomor 1 dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) paling tinggi diantara kabupaten/kota di Jawa Timur dengan presentase data 8,05%. Sedangkan jumlah data Industri Besar dan Sedang di Jawa Timur tahun 2015, Kabupaten Sidoarjo paling banyak perusahaan nya dibanding kabupaten/kota lainnya dengan angka 978 perusahaan.
Dari data diatas, tingkat pengangguran dan banyaknya industri di Sidoarjo sangat tidak seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur harusnya dapat meningkatkan kesempatan kerja. Tetapi lebih memfokuskan untuk pada hal-hal yang tidak terlalu urgent, Seharusnya Pemkab bisa mengkaji problem-problem di Sidoarjo untuk membangun infrasutruktur yang lebih relevan.
Semestinya, Kepala Daerah Kabupaten Sidoarjo membuat kebijakan yang dimana warga Sidoarjo dipermudah untuk bekerja di Industri yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo, dan mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur untuk membuat industri-industri kecil diarea yang strategis.
Dengan demikian, pembangunan infrastruktur bukan hanya tentang membangun bangunan dan jalan, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi. Hal ini memperkuat pondasi kemajuan dan kesejahteraan bagi generasi mendatang.