Lihat ke Halaman Asli

Arfada Thohiroh

Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Diponegoro

Inovatif! Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan PSN dan Pembuatan Ovitrap untuk Mencegah DBD

Diperbarui: 14 Agustus 2023   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Gringsing (28/07/2023) Mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2022/2023 melakukan kegiatan Multidisiplin 1 Pemberantasan Sarang Nyamuk yang berlokasi di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.

Hal ini dilakukan karena maraknya wabah DBD di Desa Lebo. DBD atau Demam Dengue merupakan penyakit yang disebabkan karena nyamuk yang berkembang paling pesat di dunia. Gejala dari penyakit DBD bisa tanpa gejala dan yang mempunyai tanda gejala sekitar 20%. Oleh karena itu, penyakit DBD sulit didiagnosa dan kadang disalahartikan karena mirip dengan penyakit lain seperti flu dan demam. Padahal bila tidak ditangani dengan baik demam berdarah dapat berakibat fatal seperti dapat menyebabkan kematian.

Dok. Pribadi

Kegiatan Pemberantasan nyamuk ini dilakukan di 9 dukuh di Desa Lebo yang didampingi oleh kader-kader Posyandu. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pendampingan kepada kader-kader posyandu mengenai bagaimana cara memberantas sarang nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan 3M yaitu menutup, menguras, dan mendaur ulang. Selain itu, bisa dilakukan dengan tidak menumpuk pakaian kotor, tidak membuang sampah sembarangan, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan pembuatan ovitrap.

Dok. Pribadi

Ovitrap merupakan inovasi sederhana yang efektif dalam pemberantasan sarang nyamuk. Ovitrap adalah perangkap yang dirancang khusus untuk menangkap telur nyamuk Aedes aegypti. Cara membuat ovitrap cukup mudah, murah, dan ekonomis hanya dengan menggunakan botol bekas, ragi, larutan gula merah, dan kain kasa.

Dok. Pribadi

Ovitrap ini bekerja dengan prinsip alami di mana nyamuk betina akan mencari tempat untuk meletakkan telurnya yang biasanya terendam air. Mereka akan tertarik untuk meletakkan telur di kain kasa, dan ketika nyamuk mencoba meletakkan telur, telur-telur tersebut akan menempel pada kain kasa. Dengan demikian, reproduksi nyamuk dapat terhambat dan populasi nyamuk Aedes aegypti dapat dikendalikan.

Inovasi ini sangat efektif untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, terutama jika ovitrap ditempatkan di daerah rawan penyakit seperti sekitar tempat tinggal, sekolah, atau area umum lainnya. Dengan langkah inovatif ini, pencegahan penyakit yang ditularkan nyamuk seperti DBD dapat menjadi lebih efektif dan terkendali.

Dok. Pribadi

Pelaksanaan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan membagikan sampel ovitrap pada setiap dukuh. Kemudian dilakukan pengecekan jentik jentik nyamuk secara door to door ke rumah-rumah warga di Desa lebo. Setiap rumah diperiksa penampungan airnya dan lingkungan rumahnya untuk mengecek kebersihan dan kemungkinan adanya sarang nyamuk. Terdapat beberapa yang positif terdapat jentik-jentik dan lebih banyak yang negatif terhadap jentik-jentik. Ketika terdapat rumah yang positif jentik jentik maka akan dijelaskan bagaimana cara membasmi jentik-jentik nyamuk tersebut. Hasil pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dicatat dalam formulir yang berguna untuk pendataan dan pemeriksaan selanjutnya.

Setiap dukuh juga diberikan modul yang berisi penjelasan mengenai gejala, penyebab, akibat, cara membasmi nyamuk, pengobatan DBD dan lain-lainnya. Hal ini diberikan agar informasi tersebut dapat digunakan dalam jangka panjang dan tersimpan dengan rapih.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Lebo mampu membuat ovitrap karena bahannya ekonomis dan mudah ditemui sehingga perkembangbiakkan nyamuk berhenti dan diharapkan masyarakat mampu melakukan 3M dan menjaga perilaku hidup sehat dan bersih.

DPL Faik Kurohman, S.Pi., M.Si.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline