Lihat ke Halaman Asli

Arfa Gandhi

Jurnalistik

Pengalaman Dihancurkan Penjilat

Diperbarui: 19 Juli 2024   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (otosia.com)

Jakarta - Kerasnya hidup tentu memaksa kita untuk tetap bergerak dan berfikir agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan jangan lupa tetap harus bernafas.

Namun percayakah kalian kalau label pendidikan tinggi yang dilengkapi dengan skill kinerja berkualitas tetap tak menjamin anda berada pada titik aman dan nyaman dalam sebuah pekerjaan.

Perusahaan hebat dan bonafit tentunya mencari kriteria pekerja yang memiliki spesifikasi seperti itu. Akan tetapi, survive yang akan tetap menentukan nasib anda di dalam sebuah perusahaan, bahkan dimana pun anda berada.

Pasalnya, orang-orang yang memiliki spesifikasi dan kriteria tersebut tetap akan dikalahkan dan pasti dihancurkan oleh para PENJILAT.

Lalu bagaimana cara kita untuk tetap bertahan ?
Jawabannya hanya BERGERAK ATAU MATI.

Karena faktanya meski tidak semua, orang-orang yang memiliki kinerja berkualitas cenderung bersifat idealis. Berbeda dengan seekor ular licik berkepala dua yang memiliki kebusukan pada mulutnya dengan menjatuhkan dan mengalahkan kualitas seseorang dari bacot sampahnya.

Untuk itu teruslah bergerak dan berkarya dimana pun kalian berada dengan kemampuan yang kalian miliki. Karena jika suatu saat ada seekor ular yang datang menggigit, racun pada bisanya tidak akan membuat kalian mati meski harus kehilangan sebuah kursi.

Ini menjadi tulisan ke 10 saya di Kompasiana setelah baru bergabung 4 hari yang lalu usai menyandang status PENGANGGURAN. Sebelumnya saya berkerja menjadi kuli tinta selama 16 tahun di 4 media berbeda.

Status keren tersebut saya dapatkan setelah 3 ular yang terdiri dari satu ekor ular cobra hitam yang memiliki bisa mematikan, satu ekor ular piton dan satu ekor sanca betina datang mengigit serta melilit hingga hancur tak berdaya.

Fenomena ini membuat mata saya terbuka, kalau kinerja berkualitas yang didukung oleh pengalaman matang tetap tak menjamin kursi kita akan nyaman. Dan saya harus tetap belajar dari pengalaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline