Lihat ke Halaman Asli

Curhat Anak Tentang Ayahnya yang Diktator

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kuliah mulai terasa menjemukan bagiku. Meski DIA dan dia selalu mengingatkanku bahwa masih banyak orang di luar sana yang ingin kuliah namun tak memiliki kesanggupan untuk itu. Kejenuhanku ini makin menjadi jadi saat aku harus menghadapi suasana rumah yang tidak kondusif untuk belajar dengan tenang. Sudah beberapa minggu ini ayahku mulai kembali seperti pada wataknya yang dulu ~DIKTATOR~. Oh crap! aku benci dengan orang yang diktator. Pulang kuliah dapat hidangan panas. Lagi lagi aku harus menyaksikan ayahku membentak bentak mama. Aku cuman bisa diam. Aku nggak tahu harus berbuat apa karena ayah akan menjadi jadi marahnya bila ditegur. Tapi aku tak sanggup juga merasakan situasi yang seperti ini. Aku takut dan tak mampu melakukan apa apa. Aku hanya mengurung diri di kamar, tak berani keluar karena tak tahan mendengar bentakan bentakan itu. Kenapa lelaki selalu merasa sangat berkuasa.. Kenapa.. Kenapa. Tuhan, dimanakah ENGKAU..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline