Catatan hari ke 11
Bismillahirrahmanirrahim
Memasuki bulan kesebelas bulan ramadhan, ada cerita lucu yang akan saya ceritakan kepada pembaca Kompasiana dimanapun berada.
Ini tentang puasa di masa kecilku dan terulang di masa kecil anakku. Waktu aku masih kecil, aku juga dilatih berpuasa oleh orang tuaku. Waktu itu aku duduk di bangku SD. Aku dan teman-teman ikut berpuasa kadang sehari penuh dan kadang setengah hari. Kalau setengah hari istilahnya puasa beduk. Itupun tidak ada hadis yang membolehkan atau ayat yang menerangkan. Intinya kalau tidak sampai adzan magrib ya puasa beduk.
Kami tinggal di pedesaan yang masih banyak persawahan. Sungai kami mengalir jernih. Puasa tidak menghalangi untuk bermain. Waktu itu udara sangat terik, karena asiknya bermain kami sangat kehausan. Mau membatalkan puasa takut dosa. Tetapi kerongkongan semakin terasa kering karena haus. Keimanan yang mulai tertanam membuat kami takut untuk minum air, takut batal puasanya.
Ada salah satu kawan saya memberi ide, kalau makan dan minum tidak boleh kita banyakin wudhu dan kumur-kumur agar dahaga kita hilang. Benar juga ketika kami berkumur-kumur lumayan rasa haus berkurang. Setiap berkumur ada setetes air yang meresap di dinding kerongkongan jadi kering menjadi basah dan segar.
Hari ini hal yang sama dilakukan oleh anakku. Sepulang sekolah anakku pergi ke kamar mandi wudhu sholat dan kumur-kumur, dan berkali-kali di lakukan. Lalu kutanya kok sering banget nak kumur-kumur nya, kata anakku biar kerongkongan tidak kering. Wah mau pingsan aku dengarnya, jadi teringat kejadianku di waktu kecil.
Apakah puasa kita diterima kalau kumur-kumur untuk menghilangkan dahaga? Atau puasa kita langsung batal? Mungkin ini tergantung konteksnya, di sengaja atau tidak. Anak tersebut sudah balig atau belum. Kalau memang di sengaja untuk meminum sedikit air ketika kumur, bisa jadi puasa kita batal, apalagi usia kita sudah balig.
Bagi pembaca kompasiana, jangan coba-coba ikutan berkumur-kumur ya ketika haus. Hindar saja kegiatan yang berlebihan dan banyak minum air putih ketika bersahur. Semoga puasa kita tidak batal karena kecerobohan kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H