Lihat ke Halaman Asli

Ares Brilatin

Penjaga Mimpi

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Diperbarui: 1 Desember 2023   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Ares Brilatin

Koneksi Antar Materi - Modul 2.3: Coaching untuk Supervisi Akademik

Oleh: Ares Brilatin

CGP Angkatan 9

Sejauh mana seorang calon guru penggerak (CGP) memahami materi, yang mencakup hubungan antara materi awal dan terakhir, ditunjukkan oleh keterkaitan antara berbagai materi.

Kemampuan saya untuk menghubungkan setiap materi menunjukkan seberapa memahami dan menguasai saya tentang materi tersebut.  Sebagai seorang CGP, tujuan dari artikel yang saya tulis ini adalah untuk membuat kesimpulan, menjelaskan hubungan materi yang telah dipelajari, dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang saya peroleh selama modul 2 melalui berbagai media.

Pengertian Coaching secara umum adalah suatu proses kolaboratif yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil, dan sistematis. Dalam proses ini, seorang pelatih memfasilitasi peningkatan performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari individu yang dilatih (Grant, 1999).

Coaching dianggap sebagai kunci untuk membuka potensi seseorang guna maksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Menurut International Coach Federation (ICF), coaching merupakan bentuk kemitraan antara pelatih dan individu yang dilatih (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional melalui proses yang merangsang dan mengeksplorasi pemikiran serta proses kreatif.

Tujuan utamanya adalah untuk membimbing kekuatan alami anak untuk berkembang dan hidup sehingga mereka dapat meningkatkan perilakunya. Pendidik harus memiliki keterampilan coaching untuk membimbing potensi tersebut untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia dan anggota masyarakat.

Proses coaching dalam pendidikan adalah komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, di mana murid diberikan kebebasan untuk menemukan kekuatannya sendiri. Peran pendidik sebagai "pamong" adalah memberikan bimbingan dan memberdayakan potensi agar murid tidak tersesat dan dapat menemukan kekuatannya tanpa mengorbankan dirinya.

Paradigma berfikir dalam coaching menjadi kunci penting, dengan fokus pada individu yang sedang dikembangkan, sikap terbuka dan ingin tahu, kesadaran diri yang kuat, dan kemampuan melihat peluang baru serta masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline