Lihat ke Halaman Asli

Thomas Satriya

Sedang mengetik ...

Puisi | Dua Pohon Anggur

Diperbarui: 18 Juni 2019   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dua pohon anggur kutanam di halaman belakang, kubeli dari pedagang di dekat Taman Bratang. Bukan masalah dari cangkokan atau stek batang, tapi semoga lekas berkembang dan buahnya buat hati girang


Pada suatu pagi kutengok dua pohon anggur,
kudapati satu pohon lemah layu dan  tersungkur.
Adakah semalam ulat daun bersantap tanpa terukur?
Atau, pohon ini layak untuk dikubur?

Sesiang itu kulihat lagi dua pohon anggur,
satu pohon lain ternyata tumbuh subur.
Adakah tanah ini memilih akar yang telah terkubur?
Atau, akar pohon itu yang kuat menembus tanah yang tak gembur?

Sesore itu dengan semangat kugali lagi akar dua pohon anggur,
mencari sebab yang buat mereka seolah tumbuh tak akur.
Tak disangka polybag masih lilit satu akar pohon anggur,
yang buatnya enggan tumbuh dengan cukup subur.

Semalam terdengar merdu dendang dua pohon anggur,
melagukan akar yang bebas menangkap makna yang terkubur.
bunga dan buah dijanjikan pohon anggur,
asal, prasangka tak dibiarkan tumbuh dengan subur

Surabaya, 18 Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline