[caption id="attachment_239113" align="alignnone" width="500" caption="Sumber foto: Kopassus.mil.id"][/caption] Setelah kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, Jogjakarta banyak orang menduga dan memang akhirnya menjadi kenyataan bahwa yang menyerang adalah dari lingkungan salah satu pasukan elite di negeri ini. Kopassus.
Simbah jadi ingat peristiwa sekitar 17 tahun yang lalu, ketika Orde Baru mendekati keruntuhannya. Gejolak politik dan keamanan saat itu sungguh panas. Mulai dari Kudatuli, penangkapan pemuda aktifis perubahan seperti Pius Listrulanang dan kawan-kawan bahkan penculikan dan penghilangan paksa para aktifis yang menginginkan perubahan dan lengsernya Suharto hingga peristiwa Mei 1998 dan Trisakti I dan Trisakti II. Kala itu banyak yang menduga bahwa yang melakukan adalah mereka yang telah terlatih dan dekat dengan kekuasaan.
Pemegang kekuasaan Orde Baru dan transisi pun risih, tak mau kehilangan muka di tengah berkecamuknya tuntutan perubahan menuju demokrasi dan tekanan resesi ekonomi saat itu. Maka semua peristiwa diusut, dan terbongkarlah belang-belang memalukan keterlibatan aparat keamanan dalam hal ini TNI AD ( Kopassus ) yang dianggap paling dekat dengan kekuasaan. Sang Danjen Kopassus pun, Prabowo Subianto harus pensiun dini.
Kini peristiwa memalukan, penyerangan Lapas Cebongan juga telah mencoreng Kopassus. Memalukan karena menyerang dan membunuh mereka yang belum diputuskan bersalah secara hukum. Memalukan karena menyerang dan membunuh mereka yang dalam keadaan tak bersenjata. Memalukan karena perbuatan mereka nyata-nyata melanggar hukum. Memalukan karena perbuatan mereka ternyata meninggalkan jejak dan mudah dibaca oleh pihak lain, termasuk awam atau masyarakat sipil.
Jadi, apa kehebatan Kopassus?
Semoga tulisan ini dapat menggugah Kopassus yang baru saja merayakan HUT ke 61 untuk berbenah diri.
[caption id="attachment_239115" align="alignnone" width="500" caption="Foto : Kopassus.mil.id"]
[/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H