Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Tumbler, Air Minum Dalam Kemasan, dan Penjaja Minuman

Diperbarui: 6 Desember 2024   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi.

Kampanye mengurangi sampah plastik akibat menjamurnya air minum dalam kemasan (AMDK) dan makanan siap saji terus berlangsung dalam dua dasawarsa terakhir.

Kesadaran masyarakat akan bahaya plastik bagi kesehatan dan lingkungan diimbangi dengan pemakaian tumbler atau wadah air minum dan makanan yang bisa digunakan berkali-kali.

Tumbler.  | Dokumen pribadi 

Maraknya pemakaian tumbler ternyata belum diimbangi dengan literasi pemakai untuk membaca petunjuk pemakaian. Di sisi lain ada produsen yang tidak mencantumkan petunjuk pemakaian. Misalnya tidak boleh diisi air panas dengan temperatur tertentu. Sehingga tumbler terutama dari bahan plastik mudah rusak. 

Plastik terkelupas tipis yang bisa menghasilkan mikroplastik yang sangat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang pemakaian.

Kecuali tumbler tersebut terbuat dari stainless.

Bawa air minum dengan tumbler. | Dokpri 

Pengalaman penulis sendiri saat perjalanan jauh dengan sepeda motor, gowes, atau naik kereta api jarang berbekal air minum dengan tumbler.

Jika haus maka beli AMDK di warung atau penjaja keliling dengan alasan biar mereka laku.

Tampaknya alasan yang mengada-ada. Kenyataan mereka ini berjuang setengah mati demi keuntungan yang tidak seberapa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline