Kampanye mengurangi sampah plastik akibat menjamurnya air minum dalam kemasan (AMDK) dan makanan siap saji terus berlangsung dalam dua dasawarsa terakhir.
Kesadaran masyarakat akan bahaya plastik bagi kesehatan dan lingkungan diimbangi dengan pemakaian tumbler atau wadah air minum dan makanan yang bisa digunakan berkali-kali.
Maraknya pemakaian tumbler ternyata belum diimbangi dengan literasi pemakai untuk membaca petunjuk pemakaian. Di sisi lain ada produsen yang tidak mencantumkan petunjuk pemakaian. Misalnya tidak boleh diisi air panas dengan temperatur tertentu. Sehingga tumbler terutama dari bahan plastik mudah rusak.
Plastik terkelupas tipis yang bisa menghasilkan mikroplastik yang sangat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang pemakaian.
Kecuali tumbler tersebut terbuat dari stainless.
Pengalaman penulis sendiri saat perjalanan jauh dengan sepeda motor, gowes, atau naik kereta api jarang berbekal air minum dengan tumbler.
Jika haus maka beli AMDK di warung atau penjaja keliling dengan alasan biar mereka laku.
Tampaknya alasan yang mengada-ada. Kenyataan mereka ini berjuang setengah mati demi keuntungan yang tidak seberapa.