Ketika berada di dalam stasiun kereta api peninggalan masa kolonial yang demikian kuno dan anti terasa yang terasa adalah suram apalagi saat mendung, hujan atau gerimis, serta agap pengap jika banyak penumpang.
Suasana juga agak seram jika pada malam hingga dini hari. Bagi penumpang yang turun dan ingin istirahat menunggu jemputan pagi hari dan tidur-tidur ayam di kursi di peron terasa kurang nyaman dan aman.
Mau tidur di hotel atau penginapan sekali pun kelas melati belum tentu punya uang cukup.
Beberapa stasiun, terutama di kota besar sudah banyak ruangan yang dipercantik sehingga sedikit banyak menghilangkan suasana suram dan seram. Misalnya Stasiun Senen dan Jatinegara di Jakarta, Stasiun Tugu Yogyakarta, dan Stasiun Semut Surabaya.
Ada juga penambahan gedung baru yang lebih modern, luas, besar, dan lapang yang dilengkapi dengan kafe dan kios yang rapi. Misalnya Stasiun Gubeng Baru yang berada di timur stasiun Gubeng lama dan Stasiun Malang Kota pintu timur.
Di kota-kota kecil yang terus berkembang dengan jumlah penumpang yang terus meningkat juga dibangun gedung stasiun baru dengan model klasik yang indah, megah, dan menarik. Kanopi di atas peron juga lebih tinggi dan lapang serta tidak banyak tiang yang memakan tempat.