Dalam dua pekan ada sebuah kejutan di kota Malang dengan terpasangnya baliho kampanye pemilihan walikota Malang yang bergambar Heri Cahyono atau Mas HC dan Ganis Rumpoko atau Ganis.
Heri Cahyono selanjutnya disebut Mas HC yang sebelumnya mencalonkan diri sebagai bakal calon independen ternyata pada detik-detik terakhir bersandar pada PDI-P.
Kejutan lainnya, Mas HC berpasangan dengan Ganis Rumpoko atau Ganis.
Ganis merupakan tokoh perempuan muda lulusan SMAK St. Albertus atau SMA Dempo dan antropologi Universitas Gajah Mada. Sebelum terjun dalam dunia politik Ganis banyak terjun dalam bidang bantuan hukum bagi masyarakat kecil.
Keputusan ini tentu saja cukup mengejutkan teman-teman almamater yang tidak menyangka Ganis secepat itu terjun dalam dunia politik.
Dalam sebuah perbincangan ringan teman-teman almamaternya dan beberapa pemerhati dinamika sosial politik di Malang masuknya Ganis sebagai bakal calon wakil walikota merupakan keputusan politik PDI-P untuk mengkader pemimpin muda perempuan.
Ganis merupakan putri dari pasangan Edi Rumpoko mantan walikota Batu periode 2007-2017 dan Dewanti Rumpoko mantan walikota Batu periode 2017-2022.
Sebagai tokoh perempuan muda, Ganis yang mulai banyak dikenal tampaknya cukup diterima masyarakat. Tak ada gunjingan bahwa Ganis menggunakan aji mumpung atas kepopuleran orangtuanya sebagai mantan walikota Batu. Juga atas ketokohan kakeknya, Kolonel Sugiono atau Ebes Sugiono mantan walikota Malang periode 1977.
Sebuah tantangan bagi pasangan Mas HC dan Ganis untuk menyampaikan visi misi mereka dalam kampanye menjelang pemilihan kepala daerah kota Malang.
Bagi Ganis harus berani memperjuangkan ketersediaan lapangan kerja dan UMKM bagi perempuan kota Malang.
Sesuai data dari BPS, di Malang ada 191.944 angkatan kerja perempuan. Sejumlah 12.780 masih belum bisa mendapat pekerjaan atau masih menganggur.