Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Melihat dari Dekat Pengrajin Batik Tulis di Pandak, Bantul

Diperbarui: 24 November 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu Adinata pensiunan guru yang menjadi pengrajin batik tulis. | Dokpri 

Batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia telah diakui UNESCO pada 2 Oktober 2009 kini pemakainya telah membumi. 

Pada masa lalu pemakainya terbatas pada kaum ningrat kini hampir semua lapisan masyarakat. Bukan hanya untuk kain panjang dan ikat kepala atau udeng dan blangkon tetapi baju. Juga untuk seragam sekolah hingga instansi atau perusahaan. Bahkan seragam panitia pesta pernikahan.

Terciptanya batik cap yang harganya murah semakin membuat batik mudah terjangkau masyarakat.

Karya Bu Adinata di galeri nya di Bantul. | Dokpri

 Dokpri

Batik tulis.

Batik tulis atau batik asli yang dibuat secara manual harganya masih cukup mahal. 

Selain karena proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, gambar atau  motif yang eksklusif juga kain mori yang bermutu sebagai bahan dasar.

Batik tulis sekalipun harganya mahal ternyata belum terlalu menarik bagi kaum muda untuk terjun sebagai pembatik. Kecuali sebagai kreator gambar atau motif dengan menggunakan teknologi masa kini.

Lansia pengrajin batik di Pandak, Bantul. | Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline