Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Memukaunya Penampilan Penari Senior dan Lansia

Diperbarui: 3 September 2023   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Soleh Adipramono pandega Padepokan Seni Mangundarmo tampil  selama 20 menit. | Dokumen pribadi.

Pekan terakhir Agustus 2023 bertepatan puncak musim kemarau cuaca terasa begitu dingin. Apalagi saat malam hari.
Demikian juga suasana di Dusun Kemulan, Desa Tulus Besar, Tumpang Kabupaten Malang di kaki Gunung Bromo dan Semeru.
Beberapa kelompok orang terlihat duduk-duduk di depan rumah sambil berdiang menghangatkan diri di dekat perapian. 

Menonton sambil berdiang. | Dokumen pribadi

Mereka duduk berdiang menghadap ke Padepokan Seni Mangundarmo yang saat itu sedang menggelar penutupan pekan budaya Kembul Topeng #2 bertajuk Spirit Sang Topeng di Simpang Tradisi.
Sebuah acara mempertahankan dan mengenalkan kembali seni tari topeng Nusantara dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara yang berlangsung meriah selama sepekan pada 19-26 Agustus 2023 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 41 Padepokan Seni Mangundarmo, Malang.

Sumber: Padepokan Seni Mangundarmo | Dokumen pribadi 

Pagelaran ini merupakan kelanjutan pagelaran pertama yang diadakan pada 2011 silam.
Pada hari penutupan pagelaran yang sangat meriah menampilkan penari-penari senior yang merupakan dosen-dosen seni tari dari berbagai daerah dan perguruan tinggi. Usia para penari antara 65-82 tahun yang masih mampu tampil antara 20 sampai 38 menit dengan iringan gamelan secara langsung.  Bukan musik rekaman.

Sebagai tari pembuka menampilkan seorang penari belia cantrik (siswa) Padepokan Seni Mangundarmo yang menari Topeng Kelana Putri.

Tari Topeng Putri cantrik Padepokan Seni Mangundarmo sebagai pembuka. | Dokumen pribadi 

Cantrik muda belia bersama orangtuanya. | Dokumen pribadi.

Tari Barong dari Sanggar Sunar Udhara dari Sekolah Adat Suku Osing, Banyuwangi. | Dokumen pribadi 

Selanjutnya penari-penari senior  ini menampilkan kreasi mereka sendiri yang diciptakan berdasarkan sejarah dan mitologi yang ada dalam masyarakat. 

Setelah menampilkan tari ciptaan sendiri mereka menjelaskan pada penonton arti simbolis dan filosofi tarian tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline