Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Sekelumit Kisah Petani di Tepi Pantai Samas

Diperbarui: 12 Februari 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani di Tepi Pantai Samas| Dokumentasi pribadi.

Seorang petani berdiri di pinggir tanggul yang memisahkan bentangan sawah dan rawa-rawa berair payau di Pantai Samas.

Matanya memandang jauh pada hijaunya sawah yang subur namun padinya tampak tumbuh tidak merata. Dari tatapan matanya sepertinya ia sedang gelisah.

Dari perbincangan kami, ternyata memang dia sedang gelisah membayangkan kegagalan panen yang akan diperoleh nanti.

Tanaman padinya yang telah berumur lebih dari 40 hari menjelang berbunga kini terendam air payau akibat pasang naik dan gelombang tinggi Pantai Samas. Padahal dua minggu sebelumnya sawahnya juga terendam air payau tetapi sedikit terselamatkan hujan yang mengguyur beberapa hari. Namun demikian kesuburan tetap berkurang sehingga padi tumbuh tidak merata. 

Kini, saat akan berbunga kembali didera air payau dan hujan deras selama tiga hari yang menyebabkan debit air muara Kali Opak juga naik. 

Naiknya volume debit air Kali Opak memang bisa menetralkan air payau, di sisi lain padinya seharusnya sudah tidak membutuhkan terlalu banyak air.

Tidak merata. | Dokumentasi pribadi.

Dokumentasi pribadi.

Genangan air menyebabkan kandungan air pada padi menjadi tinggi yang berakibat kualitas gabah berkurang. Jika sudah kering bobot padi jauh merosot dari bobot gabah hingga 30%. Saat diselep pun menjadi beras mudah patah sehingga harganya pun turun.

Perhitungan ekonomi maka ia tidak mendapat keuntungan selain impas bahkan rugi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline